Mayora Indah Bakal Likuidasi Entitas Anak di Belanda, Ini Alasannya

Manajemen Mayora Indah (MYOR) menyatakan, pihaknya akan likuidasi salah satu entitas anak perusahaan yakni Mayora Nederland B.V yang berdomisili di Belanda.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jan 2025, 21:01 WIB
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan rencana likuidasi entitas anak yang sudah tidak beroperasi.(Liputan6.com/HO/Bal)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan rencana likuidasi entitas anak yang sudah tidak beroperasi yang berdomisili di Belanda.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2025), manajemen Mayora Indah menyatakan, pihaknya akan likuidasi salah satu entitas anak perusahaan yakni Mayora Nederland B.V yang berdomisili di Belanda. Perseroan menyebutkan, Mayora Nederland B.V didirikan untuk menerbitkan global medium term note programme pada 1996.

Dalam program tersebut, PT Mayora Indah Tbk bertindak sebagai penjamin. Kepemilikan saham Mayora Nederland B.V oleh PT Mayora Indah Tbk sebesar 100 persen. Akan tetapi, entitas anak tersebut tidak melakukan kegiatan sama sekali sejak program itu selesai.

“Sejak berakhirnya program tersebut, entitas anak dimaksud sudah tidak melakukan kegiatan sama sekali. Mengingat hingga saat ini, Mayora Nederland B.V tidak mempunyai rencana melakukan kegiatan apapun,” demikian seperti dikutip.

Dalam proses likuidasi ini, entitas anak memiliki kewajiban kurang lebih Rp 35 miliar yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada perusahaan induk. Dengan demikian bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK dan tidak mempunyai benturan kepentingan.

“Likuidasi ini tidak berdampak pada kelangsungan usaha maupun posisi keuangan Mayora Indah,”

Perseroan menyatakan, likuidasi ini dapat memberikan penghematan atas biaya yang ditimbulkan atas keberadaannya.

"Tidak ada dampak signifikan atas likuidasi ini,”

 


Kinerja Kuartal III 2024

sumber : mayoraindah.co.id

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan bersih Rp 25,64 triliun.

Pendapatan itu naik 11,99 persen dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,89 triliun. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10/2024), beban pokok penjualan sampai dengan 30 September 2024 naik menjadi Rp 19,52 triliun dari Rp 16,78 triliun pada September 2024, hasilnya, perseroan membukukan laba kotor Rp 6,12 triliun pada September 2024, naik dari Rp 6,11 triliun yang dicatatkan pada September 2023.

Pada periode sembilan bulan tahun ini, perseroan membukukan beban usaha sebesar Rp 3,38 triliun. Sehingga tersisa laba usaha sebesar Rp 3,38 triliun, naik dibandingkan September 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,79 triliun.

Pada periode ini, beban lain-lain turun menjadi Rp 141,76 triliun dibandingkan Rp 220,67 triliun yang tercatat pada September 2023.

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,02 triliun per September 2024. Laba itu turun tipis 0,53 persen dibandingkan laba September 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,03 triliun.

Aset perseroan sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 30,33 triliun dari Rp 23,87 triliun per Desember tahun lalu. Liabilitas naik menjadi Rp 14,24 triliun dari RP 8,59 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 September 2024 naik menjadi Rp 16,08 triliun dari RP 15,28 triliun pada Desember 2023.

 

 


Mayora Indah Tebar Dividen Rp 55 per Saham, Cek Jadwalnya

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 1,22 triliun. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Juni 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (15/6/2024), PT Mayora Indah Tbk membagikan dividen setara Rp 55 per saham. Pembagian dividen tersebut mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 3,19 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 14,55 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 15,28 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen:

Tanggal efektif pada 11 Juli 2024

Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2024

Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 25 Juni 2024

Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 26 Juni 2024

Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 27 Juni 2024

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 26 Juni 2024 pukul 16.00

Tanggal pembayaran dividen pada 11 Juli 2024

 


Kinerja 2023

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023. PT Mayora Indah Tbk meraih penjualan Rp 31,48 triliun pada 2023.Penjualan Mayora Indah tumbuh 2,65 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,66 triliun.

Perseroan mencatat penjualan ekspor naik menjadi Rp 13,71 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 12,89 triliun. Sementara itu, penjualan lokal Perseroan tercatat Rp 17,77 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,80 triliun. Retur tercatat turun menjadi Rp 8,2 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 26,59 miliar.

Seiring kenaikan penjualan, PT Mayora Indah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,19 triliun pada 2023. Laba tersebut melonjak 64,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,9 triliun.

Perseroan menekan beban pokok penjualan 3,15 persen menjadi Rp 23,07 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,82 triliun. Laba kotor Perseroan melesat 22,93 persen menjadi Rp 8,40 triliun pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba kotor Rp 6,83 triliun.

PT Mayora Indah Tbk menekan beban usaha turun menjadi Rp 4,1 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,40 triliun. Dengan demikian laba usaha Perseroan melejit 76,3 persen menjadi Rp4,29 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 2,43 triliun.

 

 

 


Aset Perseroan

Perseroan mencatat kenaikan penghasilan bunga menjadi Rp 84,75 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,70 miliar. Selain itu, Perseroan meraih keuntungan penjualan aset tetap naik menjadi Rp 7,90 miliar pada 2023 dari periode 2022 Rp 2,07 miliar.

Perseroan juga menekan beban bunga menjadi Rp 302,57 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 389,18 miliar. Penghasilan lain-lain melesat menjadi Rp 151,19 miliar pada 2023.

Seiring kinerja keuangan itu, Mayora Indah mencatat kenaikan laba per saham menjadi Rp 143 pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 87. Total ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 15,28 triliun pada 2023 dari posisi Rp 12,83 triliun.

Selain itu, Perseroan memangkas liabilitas 9,03 persen menjadi Rp 8,58 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 9,44 triliun. Dengan demikian aset naik 7,1 persen menjadi Rp 23,87 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 22,27 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,15 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 3,26 triliun.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya