Bola.com, Jakarta - Erick Thohir, Ketua PSSI, hampir saja memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebelum Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Timnas Arab Saudi dalam pertandingan lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada saat itu, performa Timnas Indonesia mengalami penurunan drastis di putaran ketiga kualifikasi tersebut.
Setelah berhasil menahan imbang Timnas Arab Saudi dengan skor 1-1 dan bermain 0-0 melawan Timnas Australia, tim yang dikenal sebagai Garuda ini mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Timnas Indonesia hanya mampu bermain imbang dengan skor 2-2 melawan Timnas Bahrain dan secara mengejutkan kalah 1-2 dari Timnas China.
Advertisement
Hasil imbang melawan Bahrain ini memicu ketegangan di ruang ganti Timnas Indonesia yang kabarnya membuat beberapa pemain diaspora mendapatkan perlakuan berbeda ketika menghadapi China. Setelah itu, Timnas Indonesia dihancurkan oleh Timnas Jepang dengan empat gol tanpa balas, sebelum akhirnya bangkit dengan mengalahkan Arab Saudi 2-1 berkat dua gol dari Marselino Ferdinan.
Berencana untuk Berhenti
Dalam sebuah wawancara dengan Glen Joshua di kanal YouTube Liputan6, Erick Thohir mengungkapkan bahwa pada saat itu ia sempat mempertimbangkan untuk mundur dari posisinya sebagai Ketua PSSI.
"Kalau misalnya Glen menyuruh saya mundur hari ini, saya mundur. Kalau dirasa pesimisme itu atau semua menyuruh mundur, ya sudah saya mundur. Bikin saja," ucap Erick Thohir.
"Saya izin ke FIFA, saya izin ke Kongres PSSI. Saya pamit. Tidak apa-apa. Orang waktu Timnas Indonesia melawan Arab Saudi saja sudah mau mundur," jelasnya.
Erick Thohir berbicara kepada media setelah PSSI secara resmi mengumumkan bahwa Patrick Kluivert akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong yang telah diberhentikan dari posisinya.
Advertisement
Bangkit Kembali
Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memulihkan persatuan ini untuk melawan kembali.
"Jangan menilai konteks secara terpisah, seperti 'oh gagal, mimpi, si ini hebat, si ini kurang'," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menekankan bahwa semua ini adalah kerja tim, yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
"Ini adalah program, pelatih, dan pemain. Tidak bisa dipisah. Satu kesatuan," jelas pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI itu.
Erick Thohir menegaskan pentingnya menjaga kesatuan dalam mencapai tujuan bersama. Menurutnya, memisahkan elemen-elemen yang ada hanya akan menghambat kemajuan. Dalam menghadapi tantangan, kerja sama antara semua pihak sangatlah krusial. Setiap bagian, baik itu program, pelatih, maupun pemain, memiliki peran yang tidak bisa diabaikan. Memahami hal ini akan membantu dalam menciptakan strategi yang lebih efektif dan efisien.
Ketika semua elemen bekerja dalam harmoni, hasil yang diharapkan lebih mudah tercapai. Erick Thohir percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat, tujuan dapat dicapai dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk melihat keseluruhan gambaran dan tidak terjebak pada pandangan yang terkotak-kotak. Dengan demikian, setiap langkah yang diambil akan lebih terarah dan terukur, membawa kita lebih dekat pada kesuksesan yang diinginkan.
Baca Juga
DPR: PSSI Harus Bisa Buktikan Pelatih Baru Lebih Berprestasi dari Shin Tae-yong
Patrick Kluivert Bertanya kepada Erick Thohir Tentang Tekanan dan Risiko Melatih Garuda: Apakah Anda Tahu Media Sosial Indonesia Sangat Gila
Timnas Indonesia Pakai Jasa Patrick Kluivert, Erick Thohir Sudah Minta Masukan Tokoh Sepak Bola Ternama Eropa