Pasar Saham Asia-Pasifik ke Zona Merah Imbas Isu Suku Bunga The Fed

Pasar Asia-Pasifik merosot pada Kamis (9/1) setelah sesi perdagangan yang bergejolak di Wall Street.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Jan 2025, 08:25 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik merosot pada Kamis (9/1) setelah sesi perdagangan yang bergejolak di Wall Street. Risalah pertemuan Federal Reserve terbaru menunjukkan kemungkinan suku bunga akan tetap tinggi lebih lama akibat inflasi yang terus membandel.

Dikutipd ari CNBC, kamis (9/1/2025), investor di kawasan Asia juga menantikan data inflasi Desember dari Tiongkok. Berdasarkan survei Reuters, pertumbuhan harga konsumen (CPI) diperkirakan tetap mendekati nol, sementara harga produsen (PPI) diproyeksikan terus mengalami penurunan.

Performa Pasar Asia-Pasifik

  • Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,14%, sementara indeks Topix turun 0,29%.
  • S&P/ASX 200 Australia turun 0,63%.
  • Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,1%, sedangkan Kosdaq, yang merupakan indeks saham berkapitalisasi kecil, turun 0,38%.
  • Futures indeks saham Hang Seng Hong Kong terakhir diperdagangkan di level 19.264, mengindikasikan pembukaan yang lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya di 19.279,84.

 


Wall Street Memberikan Sinyal Beragam

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Di Amerika Serikat, indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencatatkan kenaikan tipis setelah risalah rapat Fed mengungkapkan sebagian besar anggota komite melihat risiko inflasi yang meningkat.

  • Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sempat menyentuh 4,7% karena prospek inflasi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa Fed mungkin memperlambat laju pelonggaran kebijakan tahun ini.S&P 500 naik 0,16% dan ditutup pada 5.918,25.
  • Dow Jones bertambah 0,25%, berakhir di 42.635,20.Nasdaq Composite relatif stagnan, ditutup pada 19.478,88.

Data Inflasi Tiongkok Jadi Fokus Utama

Investor di kawasan Asia mengamati data inflasi dari Tiongkok sebagai indikator penting untuk prospek ekonomi global.

Inflasi konsumen yang stagnan dan penurunan harga produsen dapat mengindikasikan tantangan lebih lanjut bagi ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya