Said Abdullah Bantah Tudingan Kampanye Terselubung di Desa Rubaru Sumenep

Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah dengan tegas membantah tuduhan melakukan kampanye tanpa cuti dan politik uang demi memenangkan pasangan calon kepala daerah di Sumenep.

oleh Gilar Ramdhani pada 10 Jan 2025, 10:04 WIB
Di masa reses, Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah melakukan kunjungan ke konstituen di Sumenep untuk menjalankan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah dengan tegas membantah tuduhan melakukan kampanye tanpa cuti dan politik uang demi memenangkan pasangan calon nomor urut 02, Achmad Fauzi Wongsojudo dan Imam Hasyim, dalam Pilkada Sumenep 2024 lalu.

“Ada pepatah jika tak ada kayu, akar pun jadi, jika tidak ada fakta yang bisa ditemukan secara konkrit, terkadang menggunakan apapun untuk mencapai tujuan. Jika pepatah itu dipraktekkan secara salah tentu hasilnya juga tidak baik,” kata Said Abdullah dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Kamis (9/1/2025).

Said Abdullah yang saat ini menjabat sebagai Ketua Banggar DPR RI menjelaskan bahwa kehadirannya ke Kabupaten Sumenep Waktu itu dalam rangka melaksanakan kegiatan reses di Desa Rubaru dan tidak ada aktivitas membagikan alat peraga kampanye.

"Sebagai anggota DPR saya harus menjalankan turun ke dapil setidaknya enam kali dalam setahun, di saat masa reses. Sebagai anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR tentu saja saya mendapatkan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan reses. Dan seringkali pada saat kegiatan di reses saya senantiasa menggunakan seragam Partai. Selaku anggota DPR, saya juga menerima uang reses," jelasnya.

Said menjelaskan bahwa dalam rangkaian kegiatan reses tersebut dirinya memberikan santunan kepada anak yatim dan kelompok tani (kapoktan).

"Saat kegiatan reses di Desa Rubaru itu tidak ada kegiatan saya membagikan alat peraga kampanye Pak Fauzi, karena memang niatnya kegiatan reses. Dan saya memberikan santunan kepada anak yatim dan para kapoktan yang ada di daerah situ dari uang reses yang saya terima," urai Said.

Said menilai bahwa tuduhan yang dialamatkan kepadanya bersifat mengada-ngada dan tidak disertai bukti.

"Jadi kalau mengait-ngaitkan kegiatan saya di Desa Rubaru, batu putih Laok, Batang-batang Daya dan Dungkek dengan money politic itu sesat pikir dan, dan menunjukkan bahwa pihak yang mengajukan sengketa terhadap kemenangan Pak Fauzi tidak memiliki bukti yang kuat sebagai bukti hukum. Silahkan cek dalam foto foto kegiatan saya di Desa Rubaru, seperti yang saya kirimkan," jelasnya.


Serap Aspirasi Warga Madura

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah melakukan kunjungan ke konstituen di Sumenep untuk menyerap aspirasi.

Said mengatakan dirinya bukan bagian dari tim pemenangan Achmad Fauzi selaku calon Bupati Sumenep pada pilkada 2024 lalu. Akan tetapi, sebagai sesama kader PDI Perjuangan, Said mendukung pencalonan Fauzi.

"Saya secara resmi bukan tim pemenangan Pak Fauzi selaku calon Bupati Sumenep pada pilkada 2024 lalu. Silahkan di cek, apakah ada nama saya dalam tim pemenangan tersebut. Bahwa saya sebagai sesama kader PDI Perjuangan mendukung Pak Fauzi tentu saja, sebab beliau di calonkan oleh PDI Perjuangan," jelasnya.

Said menegaskan kedatangannya ke Sumenep adalah bagian dari tugas dan kewajiban sebagai anggota DPR yang yang mendapat amanat dari warga di Madura.

"Kewajiban anggota DPR adalah turun ke rakyat, menyerap aspirasi rakyat, dan merealisasikan berbagai program yang saya janjikan kepada rakyat pada saat saya berkampanye sebagai caleg," jelasnya.


Tidak Ada Peringatan dari Bawaslu

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah memberikan santunan untuk anak yatim di Sumenep.

Said menjelaskan bahwa lembaga resmi seperti Bawaslu turut memantau kegiatannya di Desa Rubaru. Ia menyebutkan bahwa jika dirinya melakukan kampanye, pihak Bawaslu pasti akan memberikan peringatan.

"Karena dari hasil pemantauan teman-teman Bawaslu tidak ada kegiatan kampanye, maka mereka membiarkan kegiatan Saya di Desa Rubaru," jelasnya.

Akhir kata, Said berharap semua pihak melihat dengan kacamata yang proporsional dan tidak emosional agar bisa menilai dengan bijaksana dan jernih.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya