Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V, Didik Haryadi menunaikan nazarnya usai terpilih sebagai wakil rakyat. Nazar tersebut dilakukannya dengan berjalan kaki mulai dari halaman kantor DPR RI kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025) hingga nanti di Boyolali.
“Ini dilakukan untuk menunaikan nazar pribadi, dimana saya pernah bernazar bahwa akan melakukan jalan kaki mulai dari Jakarta ke kampung halamannya di Boyolali apabila terpilih menjadi anggota DPR RI,” kata Didik dalam keterangan diterima.
Advertisement
Didik mencatat, total jarak ditempuhnya adalah sejaih 540 km dengan titik akhir kantor DPC PDIP Boyolali. Menurut dia, nazar merupakan janji yang mesti dilaksanakan sebagai rasa syukur kepada semua pihak, baik pribadi juga para konstituennya di Dapil Jawa Tengah V.
“Ini merupakan janji pribadi saya kepada Allah SWT juga dalam rangka HUT Partai PDI Perjuangan ke-52 pada 10 januari 2025. Setiap orang harus memenuhi janji. Menjadi anggota DPR adalah jembatan emas untuk mengabdi selama 4 tahun kedepan untuk komitmen kepada konstituen Dapil Jateng V, meski penuh pengorbanan,” tekad Didik.
Didik menyampaikan, perjalannya di hari ini berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah tepatnya di persimpangan kecamatan Losari Brebes. Pria karib disapa Didik Melon ini menyebut, bahwa sebagai manusia biasa yang lahir di tengah keluarga serba keterbatasan dirinya mengaku selalu merasa bersyukur atas apa yang saat ini sudah ia dapatkan.
"Karena saya berasal dari keluarga sederhana yang semuanya merintis dari nol atau bawah, semua ini saya peroleh dengan serba kerja keikhlasan. Masa kerja DPR terbagi dalam lima kali masa sidang, dan saya telah menjalankan reses di dapil selama 25 hari. Saya ingin menunaikan nazar sebelum reses berakhir,'' ungkap pria kelahiran 12 November 1976 ini.
“Rasa syukur Alhamdulillah, banyak cerita dan tantangan yang saya hadapi selama ini, dimulai sebagai buruh di Batam hingga Cikarang sampai merintis usaha hingga sampai gulung tikar. Pengalaman tersebut menginspirasi saya untuk terus berusaha sampai akhirnya bisa memulai dengan membuat usaha Tralis besi hingga meluas ke berbagai sektor seperti energi, infrastruktur, otomotif dan jasa,” tambahnya.
Persiapan
Didik menceritakan, bagaimana persiapan dalam melaksanakan perjalanan kaki tersebut, dimulai dari penguatan stamina juga kesehatan sampai penentuan rute dan post tempat dimana ia akan beristirahat di setiap estafetnya.
“Persiapan mulai dari Latihan stamina semenjak tiga bulan lalu, hingga pelaksanaan teknis yang dikawal tim kesehatan pribadi, juga mencatat titik post di setiap rute yang terdapat di Senayan, Tambun, Novotel Karawang Barat, Jembatan belakang SMP 2 Pabuaran, Salam Darma Weir, Pasar Trisi, Jatibarang, Palimanan, Cirebon dan Losari.” jelasnya.
Berbekal mental dan keyakinan, pemilik akun Tiktok @didikharyadi.official, meneguhkan niatan jalan kaki sampai ke kota kelahiranya di Boyolali. Dia mengerti hal itu banyak tantangan dan rintangan selama perjalanan harus dilalui dengan resiko yang menghampiri seperti lalu lintas jalanan, panas dan hujan.
“Sungguh pengalaman berharga dari nazar yang saya sedang lakukan ini, berbekal modal mental dan niatan tulus saya untuk sampai Boyolali, meski ada kendala cuaca seperti teriknya matahari juga turunnya hujan dan lalu lintas padat yang turut mewarnai di beberapa titik, ini sama sekali tidak menyurutkan justru menambah semangat,” dia menandasi.
Advertisement