Rencana Impor Sapi untuk MBG, PKB: Pemerintah Harus Fokus Pemberdayaan Peternak Lokal

Diketahui Indonesia berencana untuk mengimpor 2 juta ekor sapi secara bertahap antara 2025 hingga 2029.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jan 2025, 15:07 WIB
Ilustrasi hewan ternak sapi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa Rina Saadah mendesak pemerintah memastikan rencana impor sapi sebanyak 2 juta ekor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak mengganggu peternak lokal. Ia mengingatkan, impor sapi ini harus dibarengi dengan upaya meningkatkan kuota produksi sapi dalam negeri. 

“Pemerintah harus fokus pemberdayaan peternak sapi lokal dan memaksimalkan hasil produksi mereka,” kata Rina dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025). 

Diketahui Indonesia berencana untuk mengimpor 2 juta ekor sapi secara bertahap antara 2025 hingga 2029. Rencana ini mencakup 1 juta sapi perah dan 1 juta sapi pedaging, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging serta mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.

Rina mengakui kebijakan impor sapi dapat memberikan manfaat dalam jangka pendek. Tapi pemerintah harus dapat memastikan bahwa langkah-langkah tersebut tidak merugikan petani lokal dan sektor pertanian domestik dalam jangka panjang. Menurutnya dibutuhkan jaminan pemerintah agar produksi susu maupun daging dalam negeri bisa terserap pasar.

“Jangan sampai terjadi lagi ketika banyak peternak susu lokal yang terpaksa membuang produksi mereka karena tidak terserap oleh industri dalam negeri,” katanya. 

Pemerintah Indonesia, kata Rina, telah melakukan impor sapi secara berkala sejak 1980-an. Berbagai jenis sapi impor termasuk sapi bakalan dan sapi betina bunting masuk secara reguler ke pasar dalam negeri. Situasi ini membuat ketergantungan pasokan daging dan susu sapi dari luar negeri cukup tinggi.

“Ini bukan pertama kali Indonesia melakukan impor sapi. Meskipun ada upaya mencapai swasembada daging sapi sejak tahun 2000, hingga saat ini, ketergantungan pada impor masih tinggi,” katanya. 

 


Penguatan Produksi dan Pemberdayaan Peternak

Pemeriksaan kesehatan sapi oleh petugas di salah satu kandang peternak di Gunungkidul untuk mencegah penyebaran wabah PMK yang telah membuat peternak terpuruk

Rina menilai pemerintah perlu mengambil beberapa langkah strategis yang fokus pada penguatan produksi lokal dan pemberdayaan peternak. Langkah ini penting agar mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari produk impor. “Penguatan kelembagaan peternak dengan membangun kemitraan akan membantu peternak skala kecil dalam mengembangkan teknologi dan pengetahuan,“ katanya. 

Di sisi lain,  Rina meminta pemerintah harus secara aktif meninjau dan mengevaluasi komitmen dari perusahaan-perusahaan yang telah menyatakan akan mengimpor sapi. Hal ini termasuk memastikan bahwa mereka memiliki rencana yang jelas dan realistis untuk mendatangkan sapi sesuai target yang ditetapkan.

“Pemerintah juga harus menerapkan regulasi yang ketat terhadap impor sapi, termasuk pemeriksaan kesehatan hewan untuk mencegah masuknya penyakit yang dapat merugikan peternakan lokal,” pungkasnya.


Infografis

Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya