Liputan6.com, Tasikmalaya - Ketulusan Anumerta Bripka Anditya Munartono (35), Bhabinkamtibmas Desa Nanggewer, sekaligus anggota Polsek Pagerageung, Polres Tasikmalaya Kota, Jawa Barat, patut diacungi jempol.
Ia rela, bertaruh nyawa menyelamatkan Sevina Azahra (14), pengunjung asal Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, saat tenggelam di Pantai Barat Pangandaran, pekan lalu.
Advertisement
Sementara itu, sang korban, Sevina (15), remaja putri asal Kabupaten Tasikmalaya, tak kuasa menahan tangisan air mata, atas nasib pilu yang menimpa Bripka Anditya, setelah menyelamatkan dirinya.
"Saya hanya bisa mengucapkan belasungkawa kepada bapak polisi itu, dan banyak-banyak terima kasih atas kejadian kemarin," ujar dia dengan berlinang air mata.
Ia mengenang, kejadian itu berlangsung cepat. Sevina yang tergiur mengikuti rekan-rekannya berenang di Pantai Barat Pangandaran, terbawa sapuan ombak petang hingga ke tengah pantai.
"Aku pakai selancar dan minta tolong sama bapak polisi itu, sayangnya bapak polisi itu meninggal (sambil nangis) pada saat membantu saya," ujar dia.
Kini setelah semuanya normal, Sevina mulai tersadar jika Bripka Anditya telah tiada. Baginya ia adalah pahlawan yang telah menyelamatkan nyawanya.
"Pak polisi itu pahlawan saya, semoga husnul khotimah," ujar dia sambil kembali menitipkan air mata.
Hal senada disampaikan Nia Puspita, ibu Sevina. Menurutnya, tidak ada ungkapan terbesar kecuali permintaan maaf dari keluarga, atas dedikasi yang dilakukan mediang Bripka Anditya, yang telah menyelamatkan putrinya.
"Kami tak tahu harus bagaimana membalas kebaikannya," ujar dia.
Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan mengatakan sosok Bripka Anditya merupakan contoh polisi teladan dan bertanggungjawab, Bhayangkara sejati.
"Bripka Anditya Munartono, gugur saat berusaha menyelamatkan nyawa pengunjung yang nyaris tenggelam," kata dia.
Atas musibah itu, Polres Tasikmalaya Kota berduka cita. Alhamarhum dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat sekitar tempat di mana ia bertugas.
"Bang Adit orangnya ramah, dia tidak membusungkan dada walau pun dia seorang abdi negara," ujar Rega, salah seorang warga Pagerageung.
Awal Cerita Bermula
Seperti diketahui, musibah yang menimpa Bripka Anditya berawal saat dia bersama anggota Polsek Pagerageung dan keluarga berlibur ke Pantai Pangandaran, Jumat (3/1/2025) lalu.
Saat itu ia bersama rekannya Bripka Wahyu tengah berenang bersama keluarga di sekitar Pos 4 Pantai Barat Pangandaran. Kemudian, melihat pengunjung tenggelam nampak membutuhkan pertolongan.
Tanpa berpikir panjang, keduanya bergegas memberikan pertolongan. Sayang sapuan ombak cukup deras, hingga mengancam nyawa mereka akibat terseret ombak sekitar 40 meter dari bibir pantai.
Bripka Wahyu berhasil menyelamatkan diri, sayang nyawa Bripka Anditya tidak tertolong, sementara nyawa Sevina berhasil diselamatkan dan mendapatkan pertolongan di RS Pandega Pangandaran.
Jenazah Bripka Anditya dimakamkan, Sabtu (4/1/2025) lalu di pemakaman umum Pagerageung. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam terutama bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat yang pernah merasakan ketulusannya.
Advertisement