Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Jumat (10/1/2025).Penguatan IHSG terjadi di tengah lonjakan sektor saham energi dan industri dasar.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,34 persen ke posisi 7.088,86. Indeks saham LQ45 melemah tipis 0,12 persen ke posisi 820,42. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Advertisement
Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.121,62 dan level terendah 7.074,14. Sebanyak 315 saham menguat dan 244 saham melemah. Total frekuensi perdagangan 955.958 kali dengan volume perdagangan 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.180.
Sektor saham bervariasi menjelang akhir pekan ini. Sektor saham energi naik 2,46 persen dan sektor saham basic menguat 2,23 persen. Dua sektor saham ini memimpin kenaikan. Sektor saham industri bertambah 0,60 persen, sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,24 persen dan sektor saham consumer siklikal menguat 0,52 persen. Sektor saham infrastruktur melesat 0,67 persen.
Sektor saham teknologi merosot 1,74 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham kesehatan turun 0,10 persen, sektor saham keuangan terpangaks 0,33 persen, sektor saham properti turun 0,41 persen. Selain itu, sektor saham teknologi melemah 1,74 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham transportasi turun 0,19 persen.
Gerak Saham
Saham DOSS susut 1,08 persen ke posisi Rp 183 per saham. Harga saham DOSS dibuka stagnan di posisi Rp 185 per saham. Harga saham DOSS berada di level tertinggi Rp 191 dan level terendah Rp 182 per saham. Total frekuensi perdagangan 700 kali dengan volume perdagangan 57.162 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.
Harga saham PWON melesat 2,12 persen ke posisi Rp 386 per saham. Harga saham PWON dibuka naik dua poin ke posisi Rp 380 per saham. Harga saham PWON berada di level tertinggi Rp 396 dan level terendah Rp 380 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.714 kali dengan volume perdagangan 382.734 saham. Nilai transaksi Rp 14,9 miliar.
Harga saham HGII merosot 8,49 persen ke posisi Rp 194 per saham. Harga saham HGII dibuka turun dua poin ke posisi Rp 210 per saham. Harga saham HGII berada di level tertinggi Rp 212 dan terendah Rp 163 per saham. Total frekuensi perdagangan 42.514 kali dengan volume perdagangan 3.399.310 saham. Nilai transaksi Rp 61,5 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung bergerak melemah.
"Pasar tampaknya masih waspada terhadap melambatnya pemangkasan suku bunga The Fed serta keputusan Bank Sentral China (PBoC),"
Disebutkan melambatnya pemangkasan suku bunga acuan the Federal Reserve (the Fed) masih bebani pasar. Hal ini seiring dengan kekhawatiran terhadap kebijakan Presiden Terpilih AS Donald Trump serta pasar yang tengah menanti rilis angka penggajian AS.
Data itu diharapkan akan membentuk prospek kebijakan The Fed pada 2025, yang mana data penggajian Desember 2024 diproyeksikan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang moderat tetapi kuat.
“Laporan lapangan kerja yang positif akan memperkuat argumen untuk lebih sedikit pemangkasan suku bunga oleh The Fed tahun ini, sejalan dengan risalah FOMC terbaru yang menunjukkan potensi perlambatan dalam pelonggaran kebijakan di tengah kekhawatiran baru terhadap inflasi,” demikian seperti dikutip.
Sebagian kekhawatiran itu terkait dengan kebijakan yang diantisipasi dari Presiden terpilih Donald Trump.
Dari regional, Bank Sentral China (PBoC) mengumumkan pada Jumat bahwa mereka telah menangguhkan pembelian obligasi pemerintah di pasar terbuka karena kekurangan pasokan.
Bank sentral menyatakan bahwa pembelian akan dilanjutkan pada waktu yang tepat berdasarkan kondisi pasar. Keputusan ini muncul di tengah peringatan berulang kali dari PBoC tentang risiko gelembung di pasar obligasi China yang terlalu panas.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) November mencapai 209,7, atau secara tahunan tumbuh sebesar 0,9 persen (yoy), yang menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan bulan Oktober yang tumbuh sebesar 1,5 persen (yoy).
Namun demikian, BI memprediksi bahwa kinerja penjualan eceran akan meningkat pada Desember 2024, yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2024 yang diprakirakan mencapai 220,3, atau tumbuh 1,0 persen (yoy) secara tahunan.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham RATU melonjak 24,58 persen
- Saham MMIX melonjak 20,44 persen
- Saham BTEK melonjak 20 persen
- Saham JSPT melonjak 19,69 persen
- Saham KOTA melonjak 16,67 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham KSIX merosot 23,11 persen
- Saham GMTD merosot 17,38 persen
- Saham ARGO merosot 11,23 persen
- Saham KARW merosot 9,97 persen
- Saham DWGL merosot 9,84 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 711,6 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 535,2 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 440,5 miliar
- Saham AADI senilai Rp 435 miliar
- Saham PANI senilai Rp 431,3 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham HGII tercatat 42.514 kali
- Saham INDY tercatat 36.370 kali
- Saham BBRI tercatat 32.459 kali
- Saham PTRO tercatat 31.620 kali
- Saham BRMS tercatat 27.358 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Jumat, 10 Januari 2025. Investor mencermati gaji dan pengeluaran rumah tangga pada November dari Jepang.
Mengutip CNBC, pengeluaran rumah tangga riil di Jepang turun 0,4 persen year on year (YoY) pada November, penurunan yang lebih rendah dibandingkan perkiraan ekonom sebesar 0,6 persen. Penurunan itu juga lebih rendah dari penurunan 1,3 persen yang terlihat pada Oktober.
Rata-rata pendapatan riil per rumah tangga mencapai 514.409 yen atau USD 3.252,98 pada November, naik 0,7 persen dari tahun sebelumnya
Secara terpisah, Bank Sentral China mengumumkan akan menangguhkan pembelian obligasi negara untuk sementara, hal itu berdasarkan laporan Reuters. Hal ini disebabkan Persediaan obligasi yang terbatas. Bank Sentral China akan melanjutkan pembelian obligasi tergantung pada penawaran dan permintaan di pasar obligasi pemerintah.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,95 persen pada jam terakhir perdagangannya, setelah awalnya membukukan kenaikan. Indeks CSI 300 di China turun 1,25 persen ke posisi 3.723,48 yang merupakan level terendah sejak September 2024 dan memimpin koreksi di Asia.
Indeks Nikkei 225 di Jepang susut 1,05 persen dan ditutup ke posisi 39.190,4, dan menandai penurunan hari ketiga berturut-turut. Indeks Topix melemah 0,8 persen ke posisi 2.714,12.
Indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,24 persen dan ditutup ke posisi 2.515,78m dan akhir kenaikan dalam lima hari berturut-turut. Indeks Kosdaq merosot 0,78 persen ke posisi 717,89. Indeks ASX 200 di Australia terpangkas 0,42 persen ke posisi 8.294, setelah sempat berada di wilayah positif pada awal sesi perdagangan.
Advertisement