Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengungkapkan rasa terima kasih pemerintah kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) karena telah berjasa membantu mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
"1 Orang TKI yang berangkat bekerja di luar negeri, berarti 1 angka pengangguran teratasi dan 5 orang terbebas dari masalah kemiskinan karena 1 orang TKI menanggung rata-rata 4 anggota keluarganya. Di tengah keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri menjadi alternatif bagi warga untuk bekerja ke luar negeri," ujar Jumhur dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Jumat (17/5/2013).
Berdasarkan data BNP2TKI, terdapat sekitar 6 juta orang yang bekerja di 143 negara yang berarti 6 juta orang terbebas dari pengangguran dan 30 juta orang teratasi dari ancaman kemiskinan.
"Belum lagi dari remitansi atau kiriman uang TKI ke keluarga mereka dapat menggerakkan roda perekonomian keluarga," kata Jumhur menambahkan.
Sehingga BNP2TKI berharap untuk para TKI yang sukses bekerja di luar negeri, ketika kembali ke tanah air dapat mengelola penghasilannya dalam berbagai bidang usaha yang produktif. Sehingga bisa membantu membuka lapangan kerja di dalam negeri.
Kemudian, guna mendukung keberhasilan TKI di luar negeri, BNP2TKI mensosialisasikan agar TKI wajib menempuh prosedur resmi serta mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai. Ia menambahkan, pemerintah sedang menyiapkan ketentuan bahwa TKI penata laksana rumah tangga (PLRT) tinggal di asrama setelah bekerja 8 jam per hari, tidak lagi tinggal di rumah pengguna (live out system).
"Inilah yang terus menerus disosialisasikan oleh BNP2TKI karena sosialisasi program kerja dan kebijakan, sangat besar manfaatnya dan menjadi sarana efektif untuk berdialog dengan masyarakat," tutup Jumhur. (Tya/*)
"1 Orang TKI yang berangkat bekerja di luar negeri, berarti 1 angka pengangguran teratasi dan 5 orang terbebas dari masalah kemiskinan karena 1 orang TKI menanggung rata-rata 4 anggota keluarganya. Di tengah keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri menjadi alternatif bagi warga untuk bekerja ke luar negeri," ujar Jumhur dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Jumat (17/5/2013).
Berdasarkan data BNP2TKI, terdapat sekitar 6 juta orang yang bekerja di 143 negara yang berarti 6 juta orang terbebas dari pengangguran dan 30 juta orang teratasi dari ancaman kemiskinan.
"Belum lagi dari remitansi atau kiriman uang TKI ke keluarga mereka dapat menggerakkan roda perekonomian keluarga," kata Jumhur menambahkan.
Sehingga BNP2TKI berharap untuk para TKI yang sukses bekerja di luar negeri, ketika kembali ke tanah air dapat mengelola penghasilannya dalam berbagai bidang usaha yang produktif. Sehingga bisa membantu membuka lapangan kerja di dalam negeri.
Kemudian, guna mendukung keberhasilan TKI di luar negeri, BNP2TKI mensosialisasikan agar TKI wajib menempuh prosedur resmi serta mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai. Ia menambahkan, pemerintah sedang menyiapkan ketentuan bahwa TKI penata laksana rumah tangga (PLRT) tinggal di asrama setelah bekerja 8 jam per hari, tidak lagi tinggal di rumah pengguna (live out system).
"Inilah yang terus menerus disosialisasikan oleh BNP2TKI karena sosialisasi program kerja dan kebijakan, sangat besar manfaatnya dan menjadi sarana efektif untuk berdialog dengan masyarakat," tutup Jumhur. (Tya/*)