Irigasi Dikeringkan, Sawah Petani Terancam Gagal Panen

Sebagian besar persawahan di Kabupaten Sleman terancam gagal panen menyusul pengeringan saluran irigasi Selokan Mataram. Keberatan para petani tak digubris. Pengaduan ke DPRD pun tak ditanggapi.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jul 2003, 14:23 WIB
Liputan6.com, Yogyakarta: Ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terancam gagal panen menyusul pengeringan saluran irigasi Selokan Mataram, baru-baru ini. Pengeringan diprotes karena dilakukan justru saat petani kesulitan mendapatkan air di musim kemarau. Para petani beranggapan, pengeringan irigasi dilakukan tanpa koordinasi. Sebab, mereka tak pernah dilibatkan atau diajak berdialog. Kalau diteruskan, menurut petani, kebijakan tersebut akan memperburuk nasib petani karena ratusan hektare lahan mereka sudah ditanami dan sangat mengandalkan pengairan dari saluran itu.

Koordinator Petani Sleman Sunaryo mengatakan, pihaknya sudah berulangkali meminta pemerintah daerah setempat menunda pengeringan. Apalagi selama dua bulan terakhir hujan tak pernah turun. Tapi permintaan mereka tak dibubris. Bahkan, pengaduan mereka ke DPRD setempat juga belum pernah ditanggapi.

Menyikapi keluhan petani, Pejabat Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan dan Perhubungan Sleman Mustofa mengatakan, pengeringan terpaksa dilakukan. Tujuannya agar perbaikan Selokan Mataram bisa dilakukan optimal dan kerusakan tak semakin parah.

Pengeringan ini sebenarnya bukan yang pertama. Medio tahun silam, pemda setempat juga menempuh langkah serupa dengan alasan sejenis. Kala itu, ribuan hektare lahan sengaja ditelantarkan para petani sebagai protes terhadap kebijakan tersebut [baca: Petani di Sleman Kesulitan Air Irigasi].(ICH/Wiwik Susilo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya