Christine Hakim menilai film Sang Kyai yang dimainkannya memiliki banyak pesan. Bukan untuk dirinya sendiri, melainkan buat seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya sudah 40 tahun di film, tapi film ini punya arti yang berbeda baik itu saya sebagai hamba Allah, rakyat Indonesia, maupun pemain film," katanya dalam jumpa pers di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2013).
Sang Kyai menceritakan perjuangan tokoh penting Nahdatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy'ari melawan penjajah Indonesia sejak tahun 1942 sampai 1947. Lebih lanjut Christine mengungkapkan, film ini bisa menjadi pemicu untuk lebih mencintai negeri sendiri dan para pahlawannya.
"Hasyim Asy'ari sudah menjadi tokoh nasional. Jangan sampai generasi muda kita tidak mengenal sama tokoh-tokohnya sendiri. Jangan kenal sama Iron Man saja," tuturnya.
Bintang film Daun di Atas Bantal ini pun sempat berpesan kepada para pemain lain yang lebih muda seperti Adipati Dolken. "Bahkan saya bicara sama adik-adik, bermain film ini adalah jihad dan siar buat kita," tandasnya.(Yaz/Mer)
"Saya sudah 40 tahun di film, tapi film ini punya arti yang berbeda baik itu saya sebagai hamba Allah, rakyat Indonesia, maupun pemain film," katanya dalam jumpa pers di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2013).
Sang Kyai menceritakan perjuangan tokoh penting Nahdatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy'ari melawan penjajah Indonesia sejak tahun 1942 sampai 1947. Lebih lanjut Christine mengungkapkan, film ini bisa menjadi pemicu untuk lebih mencintai negeri sendiri dan para pahlawannya.
"Hasyim Asy'ari sudah menjadi tokoh nasional. Jangan sampai generasi muda kita tidak mengenal sama tokoh-tokohnya sendiri. Jangan kenal sama Iron Man saja," tuturnya.
Bintang film Daun di Atas Bantal ini pun sempat berpesan kepada para pemain lain yang lebih muda seperti Adipati Dolken. "Bahkan saya bicara sama adik-adik, bermain film ini adalah jihad dan siar buat kita," tandasnya.(Yaz/Mer)