Meski kondisi ekonomi dunia tengah mengalami kesulitan, perusahaan-perusahaan dengan merek produk yang telah mendunia justru menikmati keuntungan.
Data terbaru dari lembaga database dunia, BrandZ, menemukan sebanyak 100 merek ternama dunia mengalami pertumbuhan nilai hingga 7%.
BrandZ mengungkapkan, nilai merek dari 100 produk ternama dunia telah meningkat 77% dibandingkan pertama kali diluncurkan pada 2006. Sejak 8 tahun diluncurkan, nilai pasar dari 100 top ternama ini telah tumbuh 58%, lebih tinggi dari indeks S&P yang hanya naik 23%.
Wakil Presiden Millward Brown, Oscar Yuan menuturkan brand-brand paling mahal ini tak hanya disusun lewat informasi keuangan, tapi juga pendapat konsumen masuk hitungan.
Berikut 10 dari 100 merek paling berharga di dunia seperti dilansir dari Brandz, Rabu (22/5/2013):
1. Apple
Nilai merek: US$ 185 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 1%
Kondisi: Di tengah kerasnya analisa Wall Street dan spekulasi media terhadap kemampuan kepemimpinan Tim Cook, Apple terus menjadi merk yang kuat di mata para konsumen, membuat Millward Brown memberikan nilai tinggi. "Selain apa yang dikatakan media dan pasar saham, Apple di mata konsumennya setara dengan emas," catat Yuan.
Dalam delapan tahun terakhir, harga Apple meningkat 1.045% - kalah dari peningkatan meteorik Subway sebesar 5.145%. (walaupun begitu Subway belum masuk daftar 10 besar)
2. Google
Nilai merek: US$ 113,7 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 5%
Kondisi: Google berhasil mengajarkan para konsumennya dengan efektif bahwa ini bukan sekedar perusahaan berbasis pencarian. Lewat fasilitas peta, mail, belanja dan banyak lagi, Google terintegrasi masuk ke kehidupan semua orang. Perusahan juga menciptakan headline terbarunya tentang kontribusi dunia hardware berbentuk Google Glass. "Akan sangat menarik melihat Google Glass berkontribusi pada nilai merk Google," ujar Yuan.
3. IBM
Nilai merek: US$ 112,5 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -3%
Kondisi: Di harga US$ 112,5 miliar, penurunan 3% harga IBM tak masalah. IBM dikenal sebagai perusahaan yang konsisten setiap tahun, tutur Yuan.
Yuan juga mencatat kampanye Ogilvy buatannya "Smarter Planet", dimana perusahaan menjelaskan rencananya membantu para konsumer berinovasi dan membawa misi perdamaian dunia. Hal ini membuat para konsumen mempercayai merk ini.
4. McDonalds
Nilai merek: US$ 90,3 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -5%
Kondisi: Yuan mencatat salah satu anugrah McDonald adalah kemampuannya beradaptasi dan mendengarkan pendapat konsumen, khususnya soal kesehatan produk. "Perusahaan ini terus menyajikan menu-menu yang lebih sehat seperti oatmeal, irisan apel, dan Chicken McWrap dengan sangat baik," ungkapnya
McDonald juga meraih keuntungan dari kedai kopi yang seharusnya menjadi inspirasi bagi para pendatang baru industri makanan ini.
5. Coca Cola
Nilai merek: US$ 78,4 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 6%
Kondisi: Yang selalu mengesankan dari Coca-Cola adalah kemampuannya berinovasi," kata Yuan. Masyarakat berpikir jumlah konsumsi soda sedang menurun, tapi Cola membuatnya jadi bisnis nomor satu. Contohnya, tahun ini Coca-Cola meluncurkan rangkaian mesin freestyle yang memungkinkan para konsumen dan penjual mencampur rasa sodanya. Semua bisa mendapat rasa Coca-Cola yang berbeda. Perusahaan terus berinovasi dan berkembang.
6. AT&T
Nilai meerk: US$ 75,5 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 10%
Kondisi: AT&T adalah perusahan lain yang mendapat keuntungan ditengah ramainya konsumsi produk mobile Amerika Serikat. Selama ini, provider layanan ini bekerjasama dengan iPhone, jadi selalu menyajikan teknologi yang hampir serupa. Yang sangat menari adalah ketika Apple meluncurkan iPhone sampai Samsung dan T-Mobile, nilai AT&T tak mengalami penurunan.
7. Microsoft
Nilai merek: US$ 69,8 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -9%
Kondisi: Sebagai merk bernilai US$ 70 miliar, Microsoft berada di tempat hebat bahkan dengan penururan 9%. Microsoft adalah perusahaan kuat dengan reputasi merk teknologi terbaik dalam usahanya. Pada musim panas 2012 perusahaan melakukan rebranding dan tetap relevan.
8. Marlboro
Nilai merek: US$ 69,4 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -6%
Kondisi: Malboro yang berada di 10 besar menunjukkan meskipun ada larangan merokok di Amerika Serikat, tapi itu tak berarti seluruh dunia berhenti merokok. Yuan memaparkan, "lebih dari 25% populasi dunia adalah perokok, dan mereka melakukannya 5 sampai 10 kali sehari." Hal ini membuat Marlboro tetap menjadi produk rokok ternama.
9. Visa
Nilai merek: US$ 56 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 46%
Kondisi: Kunci untuk mendorong eksistensi global adalah dengan mensponsori olimpiade. Tapi bukan hanya itu saja yang membuat harga merk visa naik drastis, Visa meraih daya jualnya lewat online shoppin dan pembayaran mobile.
10. China Mobile
Nilai merek: US$ 55,4 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 18%
Kondisi: China Mobile adalah merk terbesar di China, jadi tak heran kalau merknya menjadi salah satu yang paling bernilai di dunia. "Ada lebih banyak pelanggan telepon mobile di China daripada di Amerika Serikat," ungkap Yuan.(Shd)
Data terbaru dari lembaga database dunia, BrandZ, menemukan sebanyak 100 merek ternama dunia mengalami pertumbuhan nilai hingga 7%.
BrandZ mengungkapkan, nilai merek dari 100 produk ternama dunia telah meningkat 77% dibandingkan pertama kali diluncurkan pada 2006. Sejak 8 tahun diluncurkan, nilai pasar dari 100 top ternama ini telah tumbuh 58%, lebih tinggi dari indeks S&P yang hanya naik 23%.
Wakil Presiden Millward Brown, Oscar Yuan menuturkan brand-brand paling mahal ini tak hanya disusun lewat informasi keuangan, tapi juga pendapat konsumen masuk hitungan.
Berikut 10 dari 100 merek paling berharga di dunia seperti dilansir dari Brandz, Rabu (22/5/2013):
1. Apple
Nilai merek: US$ 185 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 1%
Kondisi: Di tengah kerasnya analisa Wall Street dan spekulasi media terhadap kemampuan kepemimpinan Tim Cook, Apple terus menjadi merk yang kuat di mata para konsumen, membuat Millward Brown memberikan nilai tinggi. "Selain apa yang dikatakan media dan pasar saham, Apple di mata konsumennya setara dengan emas," catat Yuan.
Dalam delapan tahun terakhir, harga Apple meningkat 1.045% - kalah dari peningkatan meteorik Subway sebesar 5.145%. (walaupun begitu Subway belum masuk daftar 10 besar)
2. Google
Nilai merek: US$ 113,7 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 5%
Kondisi: Google berhasil mengajarkan para konsumennya dengan efektif bahwa ini bukan sekedar perusahaan berbasis pencarian. Lewat fasilitas peta, mail, belanja dan banyak lagi, Google terintegrasi masuk ke kehidupan semua orang. Perusahan juga menciptakan headline terbarunya tentang kontribusi dunia hardware berbentuk Google Glass. "Akan sangat menarik melihat Google Glass berkontribusi pada nilai merk Google," ujar Yuan.
3. IBM
Nilai merek: US$ 112,5 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -3%
Kondisi: Di harga US$ 112,5 miliar, penurunan 3% harga IBM tak masalah. IBM dikenal sebagai perusahaan yang konsisten setiap tahun, tutur Yuan.
Yuan juga mencatat kampanye Ogilvy buatannya "Smarter Planet", dimana perusahaan menjelaskan rencananya membantu para konsumer berinovasi dan membawa misi perdamaian dunia. Hal ini membuat para konsumen mempercayai merk ini.
4. McDonalds
Nilai merek: US$ 90,3 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -5%
Kondisi: Yuan mencatat salah satu anugrah McDonald adalah kemampuannya beradaptasi dan mendengarkan pendapat konsumen, khususnya soal kesehatan produk. "Perusahaan ini terus menyajikan menu-menu yang lebih sehat seperti oatmeal, irisan apel, dan Chicken McWrap dengan sangat baik," ungkapnya
McDonald juga meraih keuntungan dari kedai kopi yang seharusnya menjadi inspirasi bagi para pendatang baru industri makanan ini.
5. Coca Cola
Nilai merek: US$ 78,4 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 6%
Kondisi: Yang selalu mengesankan dari Coca-Cola adalah kemampuannya berinovasi," kata Yuan. Masyarakat berpikir jumlah konsumsi soda sedang menurun, tapi Cola membuatnya jadi bisnis nomor satu. Contohnya, tahun ini Coca-Cola meluncurkan rangkaian mesin freestyle yang memungkinkan para konsumen dan penjual mencampur rasa sodanya. Semua bisa mendapat rasa Coca-Cola yang berbeda. Perusahaan terus berinovasi dan berkembang.
6. AT&T
Nilai meerk: US$ 75,5 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 10%
Kondisi: AT&T adalah perusahan lain yang mendapat keuntungan ditengah ramainya konsumsi produk mobile Amerika Serikat. Selama ini, provider layanan ini bekerjasama dengan iPhone, jadi selalu menyajikan teknologi yang hampir serupa. Yang sangat menari adalah ketika Apple meluncurkan iPhone sampai Samsung dan T-Mobile, nilai AT&T tak mengalami penurunan.
7. Microsoft
Nilai merek: US$ 69,8 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -9%
Kondisi: Sebagai merk bernilai US$ 70 miliar, Microsoft berada di tempat hebat bahkan dengan penururan 9%. Microsoft adalah perusahaan kuat dengan reputasi merk teknologi terbaik dalam usahanya. Pada musim panas 2012 perusahaan melakukan rebranding dan tetap relevan.
8. Marlboro
Nilai merek: US$ 69,4 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: -6%
Kondisi: Malboro yang berada di 10 besar menunjukkan meskipun ada larangan merokok di Amerika Serikat, tapi itu tak berarti seluruh dunia berhenti merokok. Yuan memaparkan, "lebih dari 25% populasi dunia adalah perokok, dan mereka melakukannya 5 sampai 10 kali sehari." Hal ini membuat Marlboro tetap menjadi produk rokok ternama.
9. Visa
Nilai merek: US$ 56 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 46%
Kondisi: Kunci untuk mendorong eksistensi global adalah dengan mensponsori olimpiade. Tapi bukan hanya itu saja yang membuat harga merk visa naik drastis, Visa meraih daya jualnya lewat online shoppin dan pembayaran mobile.
10. China Mobile
Nilai merek: US$ 55,4 miliar
Perubahan dibandingkan 2012: 18%
Kondisi: China Mobile adalah merk terbesar di China, jadi tak heran kalau merknya menjadi salah satu yang paling bernilai di dunia. "Ada lebih banyak pelanggan telepon mobile di China daripada di Amerika Serikat," ungkap Yuan.(Shd)