Menderita polio sejak usia dua tahun sepertinya tidak mengurungkan niat seorang penyandang cacat untuk membantu rekan sesamanya. Ia enggan untuk meminta-minta di jalan. Ia ingin lebih berguna dan membuktikan kepada orang lain kalau dirinya yang cacat bisa hidup layak.
Dialah Ni Putu Suryati, perempuan kelahiran 31 Desember 1964 dan kini tinggal di Gianyar Bali. Putu menderita polio sejak usianya 2 tahun.
Sejak 2003 silam, ia mendirikan Yayasan Senang Hati yang bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi penyandang cacat atau difabel (different ability).
"Keterampilan tersebut meliputi melukis, menjahit dan handycraft atau memahat. Mereka memiliki guru karena kita bekerjasama dengan dinas sosial," kata Putu yang ditemui di Studio Liputan6, Jakarta, Kamis (23/5/2013). Ni Putu merupakan salah satu nominator Liputan6 Award 2013 untuk kategori kemanusiaan.
Menurut Putu, difabel yang berada di yayasannya sangat semangat belajar. "Mereka berjuang supaya tidak menjadi beban orangtuanya. Kalau yang masih sekolah kami sekolahkan di sekolah umum. Di Bali kan banyak difabel yang tidak bisa sekolah,"jelasnya.
"Anak-anak itu kalau dibimbing mampu kok. Apalagi di Bali banyak anak jalanan yang meminta-minta, kesannya jadi difabel juga begitu. Padahal difabel di tempat saya tidak seperti itu, mereka bisa bertanggung jawab dan mendapatkan uang sendiri karena memiliki keahlian," katanya.
Di yayasannya, Putu selalu merasa senang karena walaupun ada anak difabel yang baru datang suka nangis. "Tapi itu tidak akan lama, karena biasanya dalam 5 hari justru mereka akan sulit pulang. Disana bercandanya tidak berhenti,"ujarnya.
Terkendala Biaya
Yayasan yang didirikannya pada 5 Mei 2003 ini ternyata belum memiliki donatur tetap. Dana operasional yang mencapai Rp 40 juta per bulan, cukup membuat Putu mencari penghasilan dari manapun.
"Saya masih kesulitan karena yayasan belum ada donatur tetap. Kami masih berjuang untuk menampung semua akomodasinya," jelasnya.
Tetap Semangat
Walaupun sempat mengalami masa sulit, Putu mengaku suka memberikan semangat pada difabel lain. "Saya suka bilang pada yang lain kalau kita punya keterampilan dan keahlian, kita akan mandiri. Dan itu membuat mereka senang dan semangat kembali,"jelasnya.
Dan dengan keterampilan difabel tersebut, putu juga berkata kalau kini banyak difabel yang bisa berumah tangga karena sudah memiliki penghasilan.
Biodata
Nama: Ni Putu Suryati
Tempat Tanggal Lahir: Gianyar Bali, 31 Desember 1964
Status: Menikah dengan 1 Anak
Nama Suami: I Ketut Silih
Pekerjaan: Pendiri Yayasan Senang Hati
(Fit/Igw/*)
Dialah Ni Putu Suryati, perempuan kelahiran 31 Desember 1964 dan kini tinggal di Gianyar Bali. Putu menderita polio sejak usianya 2 tahun.
Sejak 2003 silam, ia mendirikan Yayasan Senang Hati yang bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi penyandang cacat atau difabel (different ability).
"Keterampilan tersebut meliputi melukis, menjahit dan handycraft atau memahat. Mereka memiliki guru karena kita bekerjasama dengan dinas sosial," kata Putu yang ditemui di Studio Liputan6, Jakarta, Kamis (23/5/2013). Ni Putu merupakan salah satu nominator Liputan6 Award 2013 untuk kategori kemanusiaan.
Menurut Putu, difabel yang berada di yayasannya sangat semangat belajar. "Mereka berjuang supaya tidak menjadi beban orangtuanya. Kalau yang masih sekolah kami sekolahkan di sekolah umum. Di Bali kan banyak difabel yang tidak bisa sekolah,"jelasnya.
"Anak-anak itu kalau dibimbing mampu kok. Apalagi di Bali banyak anak jalanan yang meminta-minta, kesannya jadi difabel juga begitu. Padahal difabel di tempat saya tidak seperti itu, mereka bisa bertanggung jawab dan mendapatkan uang sendiri karena memiliki keahlian," katanya.
Di yayasannya, Putu selalu merasa senang karena walaupun ada anak difabel yang baru datang suka nangis. "Tapi itu tidak akan lama, karena biasanya dalam 5 hari justru mereka akan sulit pulang. Disana bercandanya tidak berhenti,"ujarnya.
Terkendala Biaya
Yayasan yang didirikannya pada 5 Mei 2003 ini ternyata belum memiliki donatur tetap. Dana operasional yang mencapai Rp 40 juta per bulan, cukup membuat Putu mencari penghasilan dari manapun.
"Saya masih kesulitan karena yayasan belum ada donatur tetap. Kami masih berjuang untuk menampung semua akomodasinya," jelasnya.
Tetap Semangat
Walaupun sempat mengalami masa sulit, Putu mengaku suka memberikan semangat pada difabel lain. "Saya suka bilang pada yang lain kalau kita punya keterampilan dan keahlian, kita akan mandiri. Dan itu membuat mereka senang dan semangat kembali,"jelasnya.
Dan dengan keterampilan difabel tersebut, putu juga berkata kalau kini banyak difabel yang bisa berumah tangga karena sudah memiliki penghasilan.
Biodata
Nama: Ni Putu Suryati
Tempat Tanggal Lahir: Gianyar Bali, 31 Desember 1964
Status: Menikah dengan 1 Anak
Nama Suami: I Ketut Silih
Pekerjaan: Pendiri Yayasan Senang Hati
(Fit/Igw/*)