Wanita Vietnam di Korea Selatan Melahirkan di Ambulans Usai Ditolak 13 Rumah Sakit

Wanita Vietnam melahirkan di ambulans Bandara Incheon setelah ditolak 13 rumah sakit akibat krisis tenaga medis di Korea Selatan, imbas aksi mogok dokter.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 18 Mar 2025, 13:06 WIB
Ilustrasi Mimpi Masuk Rumah Sakit Credit: unsplash.com/Stephen
Ilustrasi Mimpi Masuk Rumah Sakit Credit: unsplash.com/Stephen

Liputan6.com, Seoul - Seorang wanita Vietnam yang sedang hamil dan pingsan di Bandara Internasional Incheon akhirnya melahirkan di ambulans setelah menghabiskan dua jam mencari rumah sakit yang mau menerimanya.

Insiden ini terjadi di tengah krisis kesehatan di Korea Selatan, dikutip dari laman VNExpress, Selasa (18/3/2025).

Layanan darurat melaporkan bahwa wanita itu pingsan di bandara sekitar pukul 12:20 siang waktu setempat pada hari Minggu (16/3).

Ia awalnya dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Inha di Incheon yang berbatasan dengan Seoul, tetapi rumah sakit tersebut menolak menerimanya, dengan alasan kekurangan dokter kandungan, Korea Times melaporkan.

Setelah 13 rumah sakit di Incheon menolak menerimanya, petugas tanggap darurat menghubungi rumah sakit di Seoul dan Provinsi Gyeonggi. Namun, banyak rumah sakit menanyakan tentang usia kehamilannya. Karena kendala bahasa, informasi ini tidak dapat disampaikan, yang menyebabkan penolakan lebih lanjut.

Saat menunggu di ambulans di luar Rumah Sakit Universitas Inha, wanita itu mulai mengalami sakit perut yang parah, dan ketubannya pecah, menurut Korea JoongAng Daily.

Petugas paramedis melakukan prosedur darurat dan berhasil melahirkan bayi laki-laki tersebut pada pukul 14.33, dua jam 13 menit setelah panggilan darurat awal.

Masih belum jelas apakah wanita tersebut adalah pengunjung, pelancong yang akan berangkat, atau penduduk di Korea Selatan.

Seorang pejabat dari Dinas Pemadam Kebakaran Incheon mengonfirmasi bahwa setelah melahirkan, ibu dan bayi baru lahir tersebut dirawat di Rumah Sakit Universitas Inha untuk perawatan lebih lanjut.

Insiden tersebut terjadi di tengah krisis perawatan kesehatan yang sedang berlangsung di Korea Selatan, karena ribuan dokter muda telah melakukan aksi mogok sejak Februari tahun lalu.

Mereka memprotes rencana pemerintah untuk menambah jumlah penerimaan dokter di sekolah kedokteran guna mengatasi kekurangan dokter di bidang-bidang penting seperti pediatri, kebidanan, kedokteran darurat, dan bedah toraks.

Aksi mogok tersebut telah menyebabkan gangguan yang meluas di rumah sakit, termasuk penundaan janji temu dan seringnya penolakan di ruang gawat darurat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya