Mat Solar Bajaj Bajuri Meninggal Dunia, Begini Perjalanannya Melawan Stroke

Aktor senior Mat Solar, pemeran Bajaj Bajuri, meninggal dunia pada usia 62 tahun setelah berjuang melawan stroke sejak 2017. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi industri hiburan Indonesia.

oleh Tim Disabilitas Diperbarui 18 Mar 2025, 14:53 WIB
Komedian dan artis sinetron Mat Solar ketika melayat ke rumah duka almarhum Ferrasta Soebardi alias Pepeng di kawasan Cinere, Depok, Rabu (6/5/2015). Pepeng meninggal dunia di usia 60 tahun. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Komedian dan artis sinetron Mat Solar ketika melayat ke rumah duka almarhum Ferrasta Soebardi alias Pepeng di kawasan Cinere, Depok, Rabu (6/5/2015). Pepeng meninggal dunia di usia 60 tahun. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia berduka. Aktor senior Mat Solar, yang dikenal luas lewat perannya sebagai Bajuri dalam sitkom Bajaj Bajuri, telah meninggal dunia pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 22.30 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh sahabatnya, Rieke Diah Pitaloka, melalui unggahan Instagram. Mat Solar menghembuskan nafas terakhirnya di usia 62 tahun setelah berjuang melawan penyakit stroke yang telah dideritanya sejak tahun 2017.

Mat Solar pertama kali didiagnosis stroke ringan pada tahun 2015. Namun, kondisi kesehatannya memburuk drastis pada Juli 2018, setelah ia menonton pertandingan Piala Dunia. Istrinya, Ida Nurlaila, menceritakan bahwa serangan stroke yang lebih parah terjadi secara tiba-tiba setelah Mat Solar menonton pertandingan Piala Dunia. 

"Lagi nonton televisi Piala Dunia, malam mau tidur biasanya saya tuntun. Pas berdiri tahunya enggak bisa jalan. Saya tuntun juga berat, biasanya enteng. Tiba-tiba saja kena stroke," ujar Ida Nurlaila seperti dikutip dari Kanal Showbiz Liputan6.com pada Selasa, 18 Maret 2025. Sejak saat itu, perjuangan Mat Solar melawan penyakitnya dimulai, hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.


Perjuangan Mat Solar Melawan Stroke

Sepanjang perjuangannya melawan stroke, Mat Solar menjalani berbagai terapi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satu terapi yang dijalaninya adalah terapi daya kejut listrik selama 15 menit, yang dilakukan oleh Kapten (Inf) Tatang Taryono, Komandan Koramil 2101/Sukaraja.

Terapi ini bertujuan untuk merangsang saraf dan melancarkan aliran darah pada bagian kepala, leher, dan kaki. 'Kemudian sedikit-sedikit ia bisa berjalan,' ujar Tatang saat dihubungi Health Liputan6.com. Namun, dampak stroke tetap signifikan, menyebabkan kelumpuhan permanen pada tangan dan kaki kirinya, sehingga ia harus bergantung pada kursi roda.

Meskipun mengalami keterbatasan fisik, Mat Solar tetap tegar menjalani pengobatan. Dalam sebuah wawancara pada September 2024, putranya, Haidar, mengatakan, 'Ya memang udah umur kali ya, udah umur segitu dia kayak susah berbicara.' Pernyataan ini menggambarkan betapa beratnya perjuangan Mat Solar melawan penyakitnya.


Penyebab Stroke Mat Solar

Penyebab pasti stroke yang dialami Mat Solar tidak dijelaskan secara detail. Namun, berdasarkan informasi yang ada, faktor usia dan kemungkinan gaya hidup menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Usia Mat Solar yang sudah lanjut (62 tahun) saat meninggal dunia dapat menjadi salah satu faktor penyebab stroke.

Selain itu, intensitas pekerjaan Mat Solar di dunia hiburan yang menuntutnya untuk bekerja keras selama bertahun-tahun juga patut dipertimbangkan. Kelelahan dan kurangnya istirahat dapat meningkatkan risiko terkena stroke.

Meskipun informasi detail mengenai gaya hidup Mat Solar tidak tersedia, namun faktor-faktor seperti pola makan, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik juga dapat memengaruhi risiko stroke. Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan dan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit stroke.


Terapi yang Dijalani Mat Solar

Mat Solar menjalani berbagai terapi untuk mengatasi stroke yang dideritanya. Salah satu terapi yang dijalaninya adalah terapi daya kejut listrik selama 15 menit, yang dilakukan oleh Kapten (Inf) Tatang Taryono.

Terapi ini bertujuan untuk merangsang saraf dan melancarkan aliran darah pada bagian kepala, leher, dan kaki Mat Solar. Meskipun terapi ini sempat memberikan perbaikan sementara, stroke yang dialami Mat Solar tetap menyebabkan kelumpuhan pada tangan dan kaki kirinya.

Selain terapi daya kejut listrik, Mat Solar juga menjalani berbagai terapi lain untuk membantu meningkatkan kualitas hidupnya. Namun, detail mengenai jenis terapi lainnya tidak dijelaskan secara rinci dalam informasi yang tersedia.


Dampak Stroke pada Mat Solar

Stroke yang dialami Mat Solar menyebabkan dampak yang signifikan pada kesehatannya dan aktivitas sehari-hari. Kelumpuhan pada tangan dan kaki kirinya membuatnya harus bergantung pada kursi roda.

Selain itu, stroke juga menyerang saraf matanya, menyebabkan penglihatannya semakin kabur. Dokter yang menangani Mat Solar menyebut bahwa penyumbatan darah di otaknya bersifat 'on-off' atau kadang tersumbat dan kadang lancar kembali.

Kondisi ini semakin memperberat aktivitas sehari-harinya dan membuatnya sulit berkomunikasi. Sekitar enam bulan sebelum meninggal, putranya, Haidar Rasyad, mengungkapkan bahwa sang ayah mengalami kesulitan berkomunikasi dan masalah penglihatan. 'Penglihatan sih ya (bermasalah), karena dulu ayah pakai obat mata terus tuh, jadi agak buramlah, agak terganggu,' ungkap Popon.


Kenangan Mat Solar

Mat Solar dikenal sebagai aktor berbakat yang telah menghibur masyarakat Indonesia melalui sitkom Bajaj Bajuri. Perannya sebagai supir bajaj yang humoris membuat namanya melekat di hati penggemar.

Selain Bajaj Bajuri, ia juga membintangi beberapa sinetron dan film lain yang semakin memperkokoh posisinya di dunia hiburan. Kepergian Mat Solar meninggalkan duka yang mendalam bagi industri hiburan Indonesia.

Namun, karya-karyanya akan tetap dikenang dan abadi di hati para penggemarnya. Selamat jalan, Mat Solar. Karya-karyamu akan selalu dikenang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya