Partai Nasdem menyatakan mendukung pembatasan dana kampanye caleg pada pemilu 2014 mendatang.
Lebih jauh, mereka meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga membuka rekening caleg sehingga menghindari adanya aliran dana haram yang bisa membuat pelaku terjerat Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Setuju, sehingga ketahuan dari mana sumber keuangan caleg. Saya setuju rekening caleg dibuka sehingga dalam kampanye itu terlihat," kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, saat ditemui di Galeri Caffe TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/5/2013).
Rio menjelaskan, saat ini sumber dana kampanye Partai Nasdem itu berasal dari sumbangan kader sendiri, simpatisan maupun perusahaan. Karena itu ia memastikan dana kampanye yang akan dipakai partai pimpinan Surya Paloh ini tidak menggunakan uang haram atau uang negara.
"Partai Nasdem bukan ruling party atau partai penguasa. Semua dana sendiri, tidak ada kongkalikong kekuasaan atau salah gunakan kebjakan karena kami bukan partai penguasa," tegasnya.
Selain itu, Rio juga menjelaskan partainya hingga saat ini belum menghitung target dana kampanye yang akan digunakan. Lantaran, dana kampanye partai akan dilihat dari kebutuhan dasar kampanye yang akan dilakukan partainya.
"Belum ditentukan. Apakah Rp 1, 2, atau 3 triliun tergantung kampanye apa yang kami lakukan," imbuhnya.(Yus)
Lebih jauh, mereka meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga membuka rekening caleg sehingga menghindari adanya aliran dana haram yang bisa membuat pelaku terjerat Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Setuju, sehingga ketahuan dari mana sumber keuangan caleg. Saya setuju rekening caleg dibuka sehingga dalam kampanye itu terlihat," kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, saat ditemui di Galeri Caffe TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/5/2013).
Rio menjelaskan, saat ini sumber dana kampanye Partai Nasdem itu berasal dari sumbangan kader sendiri, simpatisan maupun perusahaan. Karena itu ia memastikan dana kampanye yang akan dipakai partai pimpinan Surya Paloh ini tidak menggunakan uang haram atau uang negara.
"Partai Nasdem bukan ruling party atau partai penguasa. Semua dana sendiri, tidak ada kongkalikong kekuasaan atau salah gunakan kebjakan karena kami bukan partai penguasa," tegasnya.
Selain itu, Rio juga menjelaskan partainya hingga saat ini belum menghitung target dana kampanye yang akan digunakan. Lantaran, dana kampanye partai akan dilihat dari kebutuhan dasar kampanye yang akan dilakukan partainya.
"Belum ditentukan. Apakah Rp 1, 2, atau 3 triliun tergantung kampanye apa yang kami lakukan," imbuhnya.(Yus)