KPK Dirikan Perpustakaan Gratis Bagi PSK

Komunitas Peduli Kremil (KPK) akan turut serta untuk mengawasi dan memantau Lokalisasi Tambak Asri pasca ditutup secara resmi oleh Pemerintah Kota Surabaya yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Mei 2013, 09:26 WIB
Citizen6, Surabaya: Komunitas Peduli Kremil (KPK) akan turut serta untuk mengawasi dan memantau Lokalisasi Tambak Asri atau yang lebih dikenal dengan nama Kremil pasca ditutup secara resmi oleh Pemerintah Kota Surabaya yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penutupan lokalisasi yang dilaksanakan di Lapangan Barat Tambak Asri, pada Selasa 28 Mei 2013 tersebut dihadiri pula oleh Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri.

Daniel Lukas Rorong, selaku Ketua Komunitas Peduli Kremil mengungkapkan, perlu diwaspadai dan diantisipasi dampak-dampak sosial yang pastinya akan muncul pasca penutupan. Seperti pengangguran, meningkatnya aksi kriminalitas, prostitusi terselubung, dan yang terparah, terjadinya tindakan pelecehan seksual.

"Karena sebelumnya, tak sedikit orang yang menggantungkan hidupnya di kawasan ini, seperti penjual makanan, tukang pijat, buruh cuci, buruh setrika, tukang becak, dan masih banyak lagi yang lainnya," tutur Daniel.

Belum lagi, lanjut Daniel, aspek keamanan dan kenyamanan untuk warga, khususnya anak-anak serta remaja putri yang bermukim di kawasan Tambak Asri ini pasca penutupan lokalisasinya.

"Perlu peran banyak pihak, tak hanya pemerintah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Untuk itu, kami dari Komunitas Peduli Kremil juga siap membantu dalam hal ini," jelas Daniel yang juga arek Kremil asli.

Ayah 2 anak ini yang lahir dan besar di Kremil ini mengaku sudah punya planning ke depan, khususnya untuk pembinaan dan kenyamanan anak-anak serta remajanya.

"Kami berencana membuka perpustakaan, pelatihan internet serta sarana bermain. Semuanya gratis," kata Daniel yang sudah bergelut untuk pendampingan warga tak terkecuali bagi para mucikari dan Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Kremil sejak 2007 lalu ini.

Tak hanya itu, "KPK" juga akan rutin menggelar seminar bahaya narkoba, antisipasi seks bebas dan pendidikan moral untuk anak-anak dan remaja Kremil.

"Karena bagaimanapun juga, mereka adalah generasi penerus bangsa," kata Daniel yang mengaku masa kecilnya pernah trauma dengan keagresifan para PSK Kremil dulu.

Sedangkan untuk para orangtua, "KPK" juga akan menggelar secara bergilir pelatihan atau kursus-kursus seperti memasak, membatik, tata rias kecantikan, pemeriksaan kesehatan gratis dan lain sebagainya.

"Ini sesuai dengan tagline kami, yakni mewujudkan Kremil 'Menuju Harapan Baru'. Tentunya, kami akan bekerjasama dengan banyak pihak," pungkas pria yang berprofesi sebagai financial consultant di salah satu perusahaan asuransi ini.

'KPK' juga akan melaunching website www.komunitaspedulikremil.com pada Juni 2013 sebagai sarana menginformasikan perkembangan pasca ditutupnya Kremil yang sebelumnya lokalisasi menjadi tempat hunian atau kampung yang aman dan nyaman untuk warganya. Komunitas ini pun sudah menyiapkan blog di www.komunitaspedulikremil.blogspot.com. (Daniel Rorong/Mar)


Daniel Rorong adalah pewarta warga yang juga Ketua Komunitas Peduli Kremil. Ia bisa dihubungi di email daniellukasrorong@gmail.comdan Blog: www.komunitaspedulikremil.blogspot.com

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya