Shireen Sungkar unjuk kebolehan dalam film anyar berjudul Honeymoon. Di film itu, Shireen melakoni Farah, wanita muda yang punya ketakutan melepaskan keperawanannya kepada sang suami. Nah, lantaran temanya sensitif, Shireen pun merajuk kepada sang sutradara, Findo Purwono agar film ini tidak vulgar.
Ditemui saat jumpa pers film tersebut di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2013) petang, Shireen pun menceritakan pengalamannya di lokasi syuting.
"Jangan vulgar ya Om, nanti aku diomeli papa," kenang Shireen sewaktu merayu Findo. Meski mengambil tema virginity, film berdurasi 110 menit ini lebih mengedepankan unsur drama komedi ketimbang sisi romantis yang dibalut adegan love scene.
Ditemui saat jumpa pers film tersebut di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2013) petang, Shireen pun menceritakan pengalamannya di lokasi syuting.
"Jangan vulgar ya Om, nanti aku diomeli papa," kenang Shireen sewaktu merayu Findo. Meski mengambil tema virginity, film berdurasi 110 menit ini lebih mengedepankan unsur drama komedi ketimbang sisi romantis yang dibalut adegan love scene.
Ini pula yang membuat Shireen mantap menerima tawaran tersebut. "Kalau disini aku tertarik dengan ceritanya. Aku bisa menghibur penonton. Ini film perdana aku yang tayang di bioskop. Karena sebelumnya ada beberapa yang aku tolak karena tidak tertarik dengan karakternya," ceplos kekasih Teuku Wisnu ini.
Sosok Farah yang diperankan Shireen memiliki sindrom vaginismus, sebuah ketakutan untuk berhubungan suami-istri karena trauma di masa lalu.
"Dia trauma dengan laki-laki karena sahabatnya. Dari awal ditawari, aku nggak tahu apa itu vaginismus. Cari di internet, ternyata banyak banget di Indonesia. Dan untungnya, divisualisasikannya tidak terlalu vulgar. Karena basic-nya komedi," timpal Shireen.(Jul/Asw)
Sosok Farah yang diperankan Shireen memiliki sindrom vaginismus, sebuah ketakutan untuk berhubungan suami-istri karena trauma di masa lalu.
"Dia trauma dengan laki-laki karena sahabatnya. Dari awal ditawari, aku nggak tahu apa itu vaginismus. Cari di internet, ternyata banyak banget di Indonesia. Dan untungnya, divisualisasikannya tidak terlalu vulgar. Karena basic-nya komedi," timpal Shireen.(Jul/Asw)
