Keseriusan Indonesia dalam upaya memberantas perdagangan narkoba, baik pada tingkat regional maupun internasional mendapat penghargaan.
Penghargaan diperoleh dari penyelenggaraan International Drug Enforcement Conference (IDEC) ke-30 bertema 'World Against Drugs!' yang berlangsung di Moskow, Rusia pada 5-7 Juni.
Seperti dilansir dari setkab.go.id, Kamis (6/6/2013), Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun melaporkan capaian Indonesia melalui peran Badan Narkotika Nasional (BNN). Terutama dalam pelaksanaan program pemetaan serta kapasitasnya dalam memperoleh informasi intelijen terkait peredaran narkoba di titik-titik perbatasan sehingga memperoleh pengakuan internasional dari IDEC.
Pada IDEC XXX di Moskow, Rusia, Delegasi RI terdiri dari unsur BNN dan Kepolisian RI yang dipimpin oleh Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar. Turut serta anggota Dewan Kehormatan BNN Komjen Pol Purn Gories Mere. Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun mendampingi Delegasi RI dalam pertemuan tersebut.
"IDEC memiliki sumber daya jejaring kerja agensi-agensi terkait antar-anggotanya. Melalui pertukaran data dan informasi intelijen dalam mekanisme IDEC, manfaat langsung yang didapat Indonesia antara lain untuk mendukung operasi penangkapan para pelaku kejahatan narkoba," jelas Djauhari.
IDEC adalah suatu forum global bagi para pejabat tinggi terkait penanganan masalah narkoba. Didirikan tahun 1983. Saat ini lebih dari 100 negara ikut berpartisipasi di dalamnya, termasuk Indonesia. Forum ini bertujuan sebagai wahana saling bertukar informasi mengenai isu narkoba dan guna membangun pendekatan terkoordinir bagi upaya penerapan hukum untuk memberantas penyelundup narkoba internasional.
Duet Rusia-AS
Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun mengemukakan, dalam konferensi tersebut, Rusia dan AS, dua negara besar dunia yang selama ini dipandang memiliki hubungan 'panas-dingin' dan berseberangan paham terkait beberapa masalah regional dan internasional, bekerja sama dan bersatu padu dalam upaya menanggulangi ancaman narkoba yang telah meluas ke seluruh kawasan di dunia.
Drug Enforcement Administration (DEA) AS sebagai sponsor, bersinergi dengan Federal Drug Control Service (FDCS) Rusia menjadi tuan rumah bersama atau co-host IDEC XXX.
Dalam sesi pembukaan, Administrator DEA M Leonhart dan mitranya Direktur FDCS V Ivanov memiliki pandangan yang sama. Narkoba telah menjadi ancaman global serta memerlukan upaya global untuk mengatasinya. IDEC XXX adalah forum yang tepat untuk membahas langkah-langkah konkret lanjutannya.
Komitmen tertinggi Rusia untuk menyukseskan dan mendukung IDEC XXX ini tampak dari dihadirkannya Presiden Vladimir Putin yang turut memberikan kata sambutan.
"Putin menegaskan Rusia siap untuk bahu-membahu bersama negara-negara dari seluruh kawasan untuk memerangi bisnis narkoba internasional," ungkap Djauhari.
Menurut Djauhari, Putin menegaskan, bisnis narkoba telah menjadi masalah global karena telah terkait pula dengan kejahatan-kejahatan lintas-batas yang terorganisir, termasuk imigrasi ilegal dan terorisme.
Tahun lalu, Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah IDEC XXIX yang diselenggarakan di Bali pada 12-14 Juni 2012 dengan tema Enhancing the Spirit of International Partnership to Achieve the Greatest Success on Fighting Drug Crimes. (Sss)
Penghargaan diperoleh dari penyelenggaraan International Drug Enforcement Conference (IDEC) ke-30 bertema 'World Against Drugs!' yang berlangsung di Moskow, Rusia pada 5-7 Juni.
Seperti dilansir dari setkab.go.id, Kamis (6/6/2013), Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun melaporkan capaian Indonesia melalui peran Badan Narkotika Nasional (BNN). Terutama dalam pelaksanaan program pemetaan serta kapasitasnya dalam memperoleh informasi intelijen terkait peredaran narkoba di titik-titik perbatasan sehingga memperoleh pengakuan internasional dari IDEC.
Pada IDEC XXX di Moskow, Rusia, Delegasi RI terdiri dari unsur BNN dan Kepolisian RI yang dipimpin oleh Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar. Turut serta anggota Dewan Kehormatan BNN Komjen Pol Purn Gories Mere. Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun mendampingi Delegasi RI dalam pertemuan tersebut.
"IDEC memiliki sumber daya jejaring kerja agensi-agensi terkait antar-anggotanya. Melalui pertukaran data dan informasi intelijen dalam mekanisme IDEC, manfaat langsung yang didapat Indonesia antara lain untuk mendukung operasi penangkapan para pelaku kejahatan narkoba," jelas Djauhari.
IDEC adalah suatu forum global bagi para pejabat tinggi terkait penanganan masalah narkoba. Didirikan tahun 1983. Saat ini lebih dari 100 negara ikut berpartisipasi di dalamnya, termasuk Indonesia. Forum ini bertujuan sebagai wahana saling bertukar informasi mengenai isu narkoba dan guna membangun pendekatan terkoordinir bagi upaya penerapan hukum untuk memberantas penyelundup narkoba internasional.
Duet Rusia-AS
Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun mengemukakan, dalam konferensi tersebut, Rusia dan AS, dua negara besar dunia yang selama ini dipandang memiliki hubungan 'panas-dingin' dan berseberangan paham terkait beberapa masalah regional dan internasional, bekerja sama dan bersatu padu dalam upaya menanggulangi ancaman narkoba yang telah meluas ke seluruh kawasan di dunia.
Drug Enforcement Administration (DEA) AS sebagai sponsor, bersinergi dengan Federal Drug Control Service (FDCS) Rusia menjadi tuan rumah bersama atau co-host IDEC XXX.
Dalam sesi pembukaan, Administrator DEA M Leonhart dan mitranya Direktur FDCS V Ivanov memiliki pandangan yang sama. Narkoba telah menjadi ancaman global serta memerlukan upaya global untuk mengatasinya. IDEC XXX adalah forum yang tepat untuk membahas langkah-langkah konkret lanjutannya.
Komitmen tertinggi Rusia untuk menyukseskan dan mendukung IDEC XXX ini tampak dari dihadirkannya Presiden Vladimir Putin yang turut memberikan kata sambutan.
"Putin menegaskan Rusia siap untuk bahu-membahu bersama negara-negara dari seluruh kawasan untuk memerangi bisnis narkoba internasional," ungkap Djauhari.
Menurut Djauhari, Putin menegaskan, bisnis narkoba telah menjadi masalah global karena telah terkait pula dengan kejahatan-kejahatan lintas-batas yang terorganisir, termasuk imigrasi ilegal dan terorisme.
Tahun lalu, Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah IDEC XXIX yang diselenggarakan di Bali pada 12-14 Juni 2012 dengan tema Enhancing the Spirit of International Partnership to Achieve the Greatest Success on Fighting Drug Crimes. (Sss)