Diluar dugaaan, alas kaki idaman para wanita, stiletto, bisa dijadikan alat untuk menghabisi nyawa seseorang. Ini kejadian nyata, di Texas, Amerika Serikat, seorang wanita dilaporkan membunuh pria dengan menggunakan sepatu berhak tinggi yang bisa membuat kaki nampak lebih jenjang itu.
"Tersangka, Ana Lilia Trujillo (44), menggunakan salah satu sepatu bertumit runcing untuk menikam korbannya, pria 59 tahun yang belum disebut namanya, di sebuah bangunan kondominium mewah yang kebanyakan dihuni oleh staf Universitas Houston," kata polisi Houston seperti dikutip Daily Mail, Senin (10/6/2013).
Menurut pihak berwenang, mereka menerima panggilan darurat dan langsung menuju Gedung Parklane di Blok 1.700 Herman Drive sekitar pukul 04.00 waktu setempat, Minggu 9 Juni 2013.
Ketika polisi tiba di kondominium lantai 18 itu, Ana membuka pintu dan membiarkan petugas memasuki lorong antara pintu masuk dan dapur tempat korban ditemukan. Dalam kondisi tewas dan babak belur.
"Pria itu ditikam beberapa kali, tampaknya dengan sepatu stiletto. Ana satu-satunya yang ada di tempat itu ketika korban ditemukan," urai polisi. Lalu Ana pun digelandang ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Polisi Houston mengatakan, awalnya Ana kooperatif dengan detektif untuk memberikan keterangan. Namun tiba-tiba ia berhenti berbicara, saat ia dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan tambahan.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Ana diketahui tak tinggal di kondominium itu. Ia diduga baru mengunjungi lokasi tersebut. Menurut keterangan staf kondominium itu, Ana baru tiba Minggu malam.
Meski tak diketahui hubungan antara Ana dan pria yang ditikamnya, namun ia tetap harus meringkuk dibalik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Tnt/Ein)
"Tersangka, Ana Lilia Trujillo (44), menggunakan salah satu sepatu bertumit runcing untuk menikam korbannya, pria 59 tahun yang belum disebut namanya, di sebuah bangunan kondominium mewah yang kebanyakan dihuni oleh staf Universitas Houston," kata polisi Houston seperti dikutip Daily Mail, Senin (10/6/2013).
Menurut pihak berwenang, mereka menerima panggilan darurat dan langsung menuju Gedung Parklane di Blok 1.700 Herman Drive sekitar pukul 04.00 waktu setempat, Minggu 9 Juni 2013.
Ketika polisi tiba di kondominium lantai 18 itu, Ana membuka pintu dan membiarkan petugas memasuki lorong antara pintu masuk dan dapur tempat korban ditemukan. Dalam kondisi tewas dan babak belur.
"Pria itu ditikam beberapa kali, tampaknya dengan sepatu stiletto. Ana satu-satunya yang ada di tempat itu ketika korban ditemukan," urai polisi. Lalu Ana pun digelandang ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Polisi Houston mengatakan, awalnya Ana kooperatif dengan detektif untuk memberikan keterangan. Namun tiba-tiba ia berhenti berbicara, saat ia dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan tambahan.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Ana diketahui tak tinggal di kondominium itu. Ia diduga baru mengunjungi lokasi tersebut. Menurut keterangan staf kondominium itu, Ana baru tiba Minggu malam.
Meski tak diketahui hubungan antara Ana dan pria yang ditikamnya, namun ia tetap harus meringkuk dibalik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Tnt/Ein)