Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan Kapal Rainbow Warriors milik Greenpeace datang ke Jakarta atas undangannya. SBY mengundang Greenpeace untuk meminta masukan dan tanggapan terhadap kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani masalah lingkungan selama ini.
"Kita sudah berpartner dengan Greenpeace, organisasi lingkungan yang dikenal galak, kritis, dan selalu menjadi pihak yang memberikan warning ke seluruh dunia agar jangan merusak lingkungan," kata SBY saat mencanangkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/6/2013).
SBY mengaku telah memberi kebebasan kepada Greenpeace untuk mengkritik dan mengoreksi penataan lingkungan di Indonesia. "Kemudian, kalau apa yang dilakukan Indonesia sudah benar, tolong sampaikan juga ke dunia tentang keberhasilan itu," ujarnya.
Intinya, tambah SBY, Greenpeace diberikan kebebasan untuk datang ke Indonesia serta memberikan kritik, asal berimbang. Untuk menggambarkannya, SBY menceritakan masalah falsafah yang dianut oleh rumah makan Padang.
"Saya jadi ingat, entah benar atau tidak, ini karena saya suka masakan Minang. Katanya di rumah makan Padang itu, kalau selesai makan biasanya yang punya bilang, 'kalau tidak enak bilang ke saya, kalau enak sampaikan ke yang lain', falsafahnya begitu. Ahli marketing pasti tahu itu," tutur SBY.
SBY juga mengaku sudah membaca laporan Greenpeace tentang Indonesia yang dia nilai cukup berimbang. "Ada kritiknya, ada juga soal kemajuan tentang hal-hal penting yang dilakukan Indonesia. Jadi jangan anti-LSM lingkungan, jadikan mereka partner, mitra, teman, bukan lawan. Jadi makin ke depan makin baik negara kita," harap SBY. (Eks/Sss)
"Kita sudah berpartner dengan Greenpeace, organisasi lingkungan yang dikenal galak, kritis, dan selalu menjadi pihak yang memberikan warning ke seluruh dunia agar jangan merusak lingkungan," kata SBY saat mencanangkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/6/2013).
SBY mengaku telah memberi kebebasan kepada Greenpeace untuk mengkritik dan mengoreksi penataan lingkungan di Indonesia. "Kemudian, kalau apa yang dilakukan Indonesia sudah benar, tolong sampaikan juga ke dunia tentang keberhasilan itu," ujarnya.
Intinya, tambah SBY, Greenpeace diberikan kebebasan untuk datang ke Indonesia serta memberikan kritik, asal berimbang. Untuk menggambarkannya, SBY menceritakan masalah falsafah yang dianut oleh rumah makan Padang.
"Saya jadi ingat, entah benar atau tidak, ini karena saya suka masakan Minang. Katanya di rumah makan Padang itu, kalau selesai makan biasanya yang punya bilang, 'kalau tidak enak bilang ke saya, kalau enak sampaikan ke yang lain', falsafahnya begitu. Ahli marketing pasti tahu itu," tutur SBY.
SBY juga mengaku sudah membaca laporan Greenpeace tentang Indonesia yang dia nilai cukup berimbang. "Ada kritiknya, ada juga soal kemajuan tentang hal-hal penting yang dilakukan Indonesia. Jadi jangan anti-LSM lingkungan, jadikan mereka partner, mitra, teman, bukan lawan. Jadi makin ke depan makin baik negara kita," harap SBY. (Eks/Sss)