Harga Emas Makin Melempem

Emas berjangka ditutup turun merespons keputusan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memutuskan tidak memberikan stimulus tambahan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Jun 2013, 08:48 WIB
Emas berjangka ditutup turun pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) merespons keputusan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memutuskan tidak memberikan stimulus tambahan. Hal itu membuat para investor global terlihat khawatir atas peningkatan suku bunga jangka pendek.

Seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (12/6/2013), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$ 9 menjadi US$ 1.377 per ounce di divisi COMEX bursa saham New York Mercantile.

Harga emas bergerak turun menyusul aksi jual yang dilakukan di seluruh dunia semalam.

Para analis mengatakan, dampak spesifik soal emas seperti peningkatan suku bunga jangka pendek, tak hanya terjadi di Jepang tapi juga di berbagai negara lain.

Meskipun harga emas biasanya naik saat investor menghindari investasi di pasar modal dan aset berisiko lainnya, penurunan harga-harga komoditi secara luas justru bisa makin menekan harga emas.

Harga obligasi Amerika Serikat (AS) merosot sebagai imbas dari terpukulnya pasar obligasi pemerintah. Kondisi ini mendorong imbal hasil pada obligasi AS berjangka 10 tahun, naik ke level tertinggi sejak April 2012.


Pasar Asia dan Eropa terus merosot, sementara ekuitas di  pasar negara berkembang mengalami kerugian besar setelah BOJ tak mengubah program pembelian aset dan langkah-langkah kebijakan lain. (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya