Gubernur BI: BBM Naik, Inflasi Bisa Tembus 8%

Gubernur BI Agus Marto mengatakan, kenaikan BBM akan menjawab sejumlah persoalan. Tapi di sisi lain inflasi ikut naik dari 4,9% jadi 8%.

oleh Yus diperbarui 13 Jun 2013, 15:20 WIB
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, kenaikan harga BBM akan menjawab sejumlah persoalan. Tapi di sisi lain inflasi ikut naik dari 4,9% bisa menjadi 8%.

Pada APBN, ada pembesaran subsidi energi melebihi Rp 300 triliun. "Sesuai undang-undang, defisit tidak boleh lebih dari 3%. Jika harga BBM tak disesuaikan, defisit bisa lebih dari 3%, dan artinya pemerintah melanggar UU".

Hal kedua, dan sangat mendesak, jika harga BBM tak dinaikkan, kuota yang ditetapkan akan terlewati.

"Sekarang 46 juta kiloliter. Tidak dinaikkan bisa tembus 53 juta kiloliter," kata Agus berbicara pada sesi "Membangun Sistem Ekonomi, Keuangan, dan Industri" dalam Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi, Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6/2013)

Terakhir, defisit transaksi berjalan akan memberi tekanan pada nilai tukar. Rupiah akan makin lemah.

Agus mengakui, jika harga BBM dinaikkan, akan ada tekanan pada inflasi. Dari 4,9% menjadi 8%.

"Namun, jika ada kabijakan dari BI dan pemerintah, dalam rapat dengan DPR disepakati, inflasi bisa ditekan sampai 7,2%. (Yus/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya