Pedagang dan Pembeli Sembako Sama-sama Resah Karena BBM

Tak cuma pembeli, kenaikan harga BBM bersubsidi juga meresahkan para pedagang sembako. Pedagang mendesak stabilisasi harga segera dilakukan.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 17 Jun 2013, 18:05 WIB
Meningkatnya harga sejumlah kebutuhan bahan pokok jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan dulan puasa 2013 tak hanya meresahkan kalangan konsumen. Para penjaja sembilan bahan pokok (Sembako) mengaku ikut resah dengan kenaikan tersebut.

Pemilik Toko Beras KM Sumber Rezeki Pasar Jaya Senen Danang mengungkapkan sejumlah barang kebutuhan pokok telah mengalami kenaikan seiring munculnya rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Kenaikan juga terjadi seiring akan masuknya Bulan Puasa yang selalu diikuti dengan penyesuaian harga Sembako.

"Kalau minyak goreng ada kenaikan Rp 500 per kilogram (kg), dari Rp 9.500 per kg menjadi Rp 10 per kg. Harga beras IR64 dijual Rp 7.500 per liternya, tetap dijual dengan harga tersebut meskipun ada kenaikan dari pembeli," ujar Danang ketika ditemu di temui di Pasar Jaya Senen, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Danang mengatakan, harga bawang putih yang beberapa bulan lalu sempat menembus Rp 70 ribu per kilogram (Kg) kini justru bergerak stabil di level Rp 18 ribu per kg. Sementara terigu yang dibeli dari produsen dikisaran Rp 8.300-Rp 8.600 per kg, hanya dijual ke masyarakat dengan harga Rp 8.300.

Harga gula putih tidak mengalami kenaikan harga sebesar Rp 10.900 per kg. Gula kuning mempunyai variasi yang berbeda, namun banyak yang membeli dengan harga Rp 11.000 per kg.

"Kenaikan harga saat ini sangatlah terasa bagi penjual dan pembeli, mau tidak mau pembeli bisa mengocek harga yang tinggi, karena penjual sendiri membeli barang dengan harga yang sudah naik," ungkapnya.

Melihat kondisi itu, para pedagang mendesak pemerintah untuk segera menstabilkan harga bahan pokok di pasaran. "Kalau perlu bisa membuat harga yang diinginkan oleh konsumen. Kalau naik kebutuhan pokok, maka akan mengerek kebutuhan hidup masyarakat juga," tegasnya.

Sementara itu, pemiliki Toko Dua Saudara, Andri mengatakan, banyak barang kebutuhan pokok di pasar mengalami kenaikan. Komoditas seperti cabe keriting dan cabai besar diketahui telah naik Rp 3.000, dari harga Rp 32.00 per kg hingga menjadi Rp 35.000 per kg.

Sementara bawang merah mengalami kenaikan harga dari semula Rp 28.000 per kg menjadi Rp 32.000 per kg. Harga kentang naik dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 10.000 per kg. Sementara kol dari harga Rp 6.000 per kg menjadi Rp 8.000 per kg.

Harga Tomat tidak mengalami kenaikan masih berada di harga Rp 8.000 per kg. Harga terong tidak mengalami kenaikan masih dikisaran sebesar Rp 7.000 per kg, sedangkan harga pare juga tidak mengalami kenaikan sebesar Rp 7.000 per kg.

"Faktor BBM lah yang menimbulkan harga kebutuhan pokok tertarik dan juga menjelang bulan puasa mengerek pula harga kebutuhan pokok," tambahnya. (Dis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya