Kabut Asap di Riau Semakin Membahayakan, Sekolah Diliburkan

Masa libur itu hingga Sabtu 22 Juni mendatang.

oleh Tan diperbarui 20 Jun 2013, 08:11 WIB
Akibat kabut asap pekat yang menyelimuti Kota Dumai, Riau yang dianggap sangat membahayakan kesehatan manusia, Dinas Pendidikan setempat pun memutuskan untuk meliburkan seluruh peserta didik di semua tingkatan sekolah. Masa libur itu hingga Sabtu 22 Juni mendatang.

"Mulai hari ini semua siswa kita liburkan, karena kondisi cuaca yang buruk dengan asap di mana-mana dan sangat berbahaya bagi kesehatan," kata Kepala Dinas Pendidikan Dumai Sya'ari, Rabu 19 Juni 2013.

Penetapan libur bagi anak sekolah yang dimulai dari TK hingga SMA ini, lanjut Sya'ari, juga bertepatan dengan kosongnya kegiatan belajar mengajar di sekolah setelah menyelesaikan ujian kenaikan kelas.

Meski kegiatan belajar di sekolah tak terlalu aktif, jelasnya, namun anak murid masih tetap ke sekolah karena harus menjalani pembelajaran non formal yaitu pendidikan ekstra kurikuler dan lain sebagainya.

"Sampai Sabtu nanti diliburkan dan Senin pekan depannya mereka terima rapor. Jadi karena masih ada beberapa hari, maka semuanya diliburkan supaya tidak mengalami gangguan kesehatan akibat asap," terang Sya'ari.

Dengan adanya dampak dari asap yang melanda wilayah kota Dumai, Dinas Pendidikan juga mengingatkan kepada seluruh siswa agar mengurangi kegiatan di luar rumah. Mengingat kondisi kepekatan asap sudah memprihatinkan dan mengancam kesehatan.

Bencana kabut asap Dumai pada Rabu sudah dikategorikan sangat berbahaya bagi kesehatan, dengan kualitas pencemaran hingga sore mencapai 460 PSI.

Untuk itu, Pemerintah Kota Dumai meminta partisipasi dan dukungan perusahaan dalam melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan mengerahkan tenaga maupun peralatan.

Senada dengan Dinas Pendidikan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai Said Mustafa juga mengimbau agar kualitas udara yang buruk itu disikapi dengan mengurangi kegiatan di luar ruangan atau rumah.

"Hentikan segala aktivitas pembakaran untuk kepentingan membuka lahan perkebunan dan kepada instansi pemerintah dan perusahaan agar berpartisipasi menyebarkan masker ke masyarakat karena penderita gangguan pernafasan telah meningkat," harap Said. (Ant/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya