3 Hal yang Bisa Selamatkan Harga Emas

Saat ini sinar emas kian meredup dan memasuki pasar yang dingin. Namun, masih ada harapan agar harga emas bisa bangkit dari keterpurukannya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 24 Jun 2013, 07:52 WIB
Saat ini sinar emas kian meredup dan memasuki pasar dingin. Sejak konferensi press yang diselenggarakan Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) Ben Bernanke Rabu pekan lalu, harga emas turun di bawah US$ 1.300 per ounce, merosot ke level terendah sejak September 2010.

Seperti melansir laman CNBC, Senin (24/6/2013), Bernanke mengungkapkan The Fed akan mulai memperlambat laju pembelian obligasinya menjadi US$ 85 juta per bulan. Untuk tahun depan, para pedagang mulai mengantisipasi jumlah dolar yang lebih sedikit dalam peredaran mata uang daripada yang telah diperkirakan sebelumnya.

Seperti emas yang sering dianggap sebagai dana inflasi, harga emas akan turun sesuai perkiraan inflasi yang lebih rendah ke depannya.
Saat ini nilai inflasi melemah, apakah harga emas juga ikut turun?

"Belum tentu," ujar Kepala Bagian Investasi di Trutina Financial Patricia Edwards. Menurut dia, ada tiga faktor yang dapat mendorong harga emas lebih tinggi. Yang pertama adalah meningkatnya inflasi, hal yang paling diyakini dapat memotong harga saat ini.

Dia juga berpendapat perubahan di negara-negara berkembang bisa menarik naik harga emas. Peningkatan permintaan emas fisik seperti perhiasan di negara-negara berkembang dapat mendorong harga emas.

"Kebanyakan pembelian emas datang dari India dan China. Kenyataannya, ada 27% peningkatan permintaan di India dan 20% peningkatan di china tahun lalu. Hal tersebut akan berlanjut, jika situasi pasar keduanya lebih baik," jelasnya.

Menurut Edwards, krisis perbankan lain dapat menyebabkan harga emas melesat. Wilayah yang paling rentan untuk perbankan adalah China dan Eropa.

Secara teknik, Ahli Strategi untuk Seaport Abigail Doolittle mengatakan grafik-grafik tentang emas mengarah pada periode yang berantakan dan berisiko untuk harga emas.

Namun, Doolittle memprediksi perdagangan emas akan berada di antata US$ 1.300 per ounce dan US$ 1.600 per ounce dalam enam bulan mendatang. "Grafik emas saat ini sangat buruk," kata dia.

Meski begitu, emas saat ini menunjukkan sinyal yang cukup jelas untuk menembus harga di atas US$ 1.337 per ounce. Doolittle saat ini juga memiliki nilai beli di Gold dengan target harga US$ 1.488 per ounce. (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya