Sayang anak tentu saja sah-sah saja, namun cara yang dilakukan ibu dari Prancis ini tak patut dicontoh. Ia rela bergaya bak putrinya yang masih remaja saat ujian Bahasa Inggris agar anaknya mendapat nilai yang bagus.
Caroline D (52) berpakaian seperti putrinya yang berusia 19 tahun dengan mengenakan sepatu Converse dan jins. Saat masuk, ia mengaku sebagai Laetitia yang masih remaja pada Rabu lalu di sebuah SMA di Paris seperti dikutip DailyNews, Selasa (25/6/2013).
Ia berusaha menjawab pertanyaan dengan baik sehingga memungkinkan anaknya bisa kuliah di sebuah universitas.
Namun, ulah ibu remaja itu ketahuan. Seorang pengawas yang bermata elang pernah melihat anak wanita itu pada ujian filsafat dua hari yang lalu. Dan ia mencurigai kalau seseorang telah menyamar.
Daripada memanggilnya keluar dan mengganggu peserta ujian lainnya, guru itu membiarkan wanita itu menyelesaikan ujian selama tiga jam. Dan saat keluar, wanita itu berhadapan dengan polisi saat meninggalkan aula. Ia ditahan dan didakwa melakukan penipuan.
Sebuah laporan menyebutkan kalau wanita itu mengakui kecurangannya untuk meningkatkan nilai anak gadisnya. Gara-gara ulah si ibu, putrinya dilarang mengikuti ujian resmi selama lima tahun.
(Mel/*)
Caroline D (52) berpakaian seperti putrinya yang berusia 19 tahun dengan mengenakan sepatu Converse dan jins. Saat masuk, ia mengaku sebagai Laetitia yang masih remaja pada Rabu lalu di sebuah SMA di Paris seperti dikutip DailyNews, Selasa (25/6/2013).
Ia berusaha menjawab pertanyaan dengan baik sehingga memungkinkan anaknya bisa kuliah di sebuah universitas.
Namun, ulah ibu remaja itu ketahuan. Seorang pengawas yang bermata elang pernah melihat anak wanita itu pada ujian filsafat dua hari yang lalu. Dan ia mencurigai kalau seseorang telah menyamar.
Daripada memanggilnya keluar dan mengganggu peserta ujian lainnya, guru itu membiarkan wanita itu menyelesaikan ujian selama tiga jam. Dan saat keluar, wanita itu berhadapan dengan polisi saat meninggalkan aula. Ia ditahan dan didakwa melakukan penipuan.
Sebuah laporan menyebutkan kalau wanita itu mengakui kecurangannya untuk meningkatkan nilai anak gadisnya. Gara-gara ulah si ibu, putrinya dilarang mengikuti ujian resmi selama lima tahun.
(Mel/*)