Doodle unik kembali muncul di halaman utama mesin pencari Google. Kali ini, raksasa internet asal Amerika Serikat itu menghadirkan doodle untuk merayakan kelahiran arsitek legendaris Spanyol kelahiran Catalan, Anthoni Gaudi.
Karena itu doodle pun menggambarkan sejumlah karya populer Gaudi, di antaranya adalah Park Guell, Casa Batlo dan Casa Mila. Menariknya, Google menghadirkan karya Gaudi itu dalam bentuk kolase miniatur di hari ulang tahun Gaudi ke 161.
Dilansir dari laman Guardian, Selasa (25/6/2013), karya Gaudi banyak terdapat di Barcelona yang merupakan kota tempat dia dibesarkan. Karena itu Barcelona pun dianggap sebagai 'museum' yang menghamparkan sejumlah karya Gaudi. Sejumlah penikmat karya arsitektur memang sengaja datang ke Barcelona untuk menikmati keunikan sentuhan Gaudi yang dibesutnya di akhir abad 19 dan awal abad 20 itu.
Lanskap kota Barcelona memang diperkaya dengan keunikan karya Gaudi. Sebut saja Park Guell, Casa Batlo, atau Casa Mila yang menjadi atraksi yang memikat mata wisatawan di ibukota Catalan itu. Karya monumental atau magnum opus milik Gaudi pun terletak di tengah kota Barcelona, yaitu Katedral Sagrada Familia yang kini menjadi salah satu World Heritage Site yang ditetapkan UNESCO.
Ilmu arsitektur dipelajari Gaudi di sekolah aristektur bernama Llotja. Minatnya semakin bertambah terhadap arsitektur, yang kemudian dilanjutkan ke Sekolah Tinggi Arsitektur di Barcelona. Untuk membiayai kuliahnya, Gaudi juga bekerja dengan membantu sejumlah arsitek, di antaranya adalah Joan Martorell dan Josep Fantsere.
Di tahun 2011, sejumlah peneliti mengetahui bahwa Gaudi menggunakan taman di sebuah rumah sakit jiwa sebagai uji coba untuk desain revolusionernya. Karena itu tak heran jika rumah sakit Sant Boi di selatan Barcelona memiliki sejumlah bangku yang mirip dengan yang ditemukan di Park Guell. Ada juga sejumlah bangunan yang dilengkapi dengan mosaik terbuat dari pecahan keramik, yang menjadi ciri khas Gaudi.
Selama ini arsitek kelahiran kota Reus di Catalan ini dianggap sebagai bagian dari motor pergerakan art nouveau, yang di Catalan lebih dikenal sebagai Modernisme. Tapi Gaudi juga sempat dipengaruhi gaya seni Neo Gothic dan Oriental. Lalu Gaudi mulai melirik bentuk ruled geometrical untuk ditempatkan di karyanya. Bentuk yang disukai Gaudi antara lain hyperboloid, hyperbolic hyperboloid, helicoid, serta cone. Struktur alami seperti yang diperlihatkan pohon dan rangka manusia juga menjadi ketertarikan Gaudi.
Katedral Sagrada Familia tak hanya menjadi karya terbaik Gaudi. Berkat Sagrada Familia pula Gaudi mendapat julukan "Arsitek Tuhan". Meski begitu, akhir hidup arsitek religius ini terbilang mengenaskan.
Pada 7 Juni 1926, Gaudi tertabrak trem saat dia sedang berjalan menuju Gereja Sant Felip Neri untuk doa harian dan pengakuan dosa. Karena kumuh dan tak punya identitas lengkap, tak ada yang mau menolong Gaudi. Polisi kemudian membawanya ke Rumah Sakit Santa Creu untuk perawatan.
Perawatan yang layak baru didapat Gaudi setelah salah seorang rohaniawan di Sagrada Familia bernama Mosen Gil Pares mengenalinya. Tapo kondisi Gaudi sudah terlalu parah. Arsitek Tuhan ini pun meninggal pada 10 Juni 1926 di usianya yang menjelang 74 tahun. (gal/*)
Karena itu doodle pun menggambarkan sejumlah karya populer Gaudi, di antaranya adalah Park Guell, Casa Batlo dan Casa Mila. Menariknya, Google menghadirkan karya Gaudi itu dalam bentuk kolase miniatur di hari ulang tahun Gaudi ke 161.
Dilansir dari laman Guardian, Selasa (25/6/2013), karya Gaudi banyak terdapat di Barcelona yang merupakan kota tempat dia dibesarkan. Karena itu Barcelona pun dianggap sebagai 'museum' yang menghamparkan sejumlah karya Gaudi. Sejumlah penikmat karya arsitektur memang sengaja datang ke Barcelona untuk menikmati keunikan sentuhan Gaudi yang dibesutnya di akhir abad 19 dan awal abad 20 itu.
Lanskap kota Barcelona memang diperkaya dengan keunikan karya Gaudi. Sebut saja Park Guell, Casa Batlo, atau Casa Mila yang menjadi atraksi yang memikat mata wisatawan di ibukota Catalan itu. Karya monumental atau magnum opus milik Gaudi pun terletak di tengah kota Barcelona, yaitu Katedral Sagrada Familia yang kini menjadi salah satu World Heritage Site yang ditetapkan UNESCO.
Ilmu arsitektur dipelajari Gaudi di sekolah aristektur bernama Llotja. Minatnya semakin bertambah terhadap arsitektur, yang kemudian dilanjutkan ke Sekolah Tinggi Arsitektur di Barcelona. Untuk membiayai kuliahnya, Gaudi juga bekerja dengan membantu sejumlah arsitek, di antaranya adalah Joan Martorell dan Josep Fantsere.
Di tahun 2011, sejumlah peneliti mengetahui bahwa Gaudi menggunakan taman di sebuah rumah sakit jiwa sebagai uji coba untuk desain revolusionernya. Karena itu tak heran jika rumah sakit Sant Boi di selatan Barcelona memiliki sejumlah bangku yang mirip dengan yang ditemukan di Park Guell. Ada juga sejumlah bangunan yang dilengkapi dengan mosaik terbuat dari pecahan keramik, yang menjadi ciri khas Gaudi.
Selama ini arsitek kelahiran kota Reus di Catalan ini dianggap sebagai bagian dari motor pergerakan art nouveau, yang di Catalan lebih dikenal sebagai Modernisme. Tapi Gaudi juga sempat dipengaruhi gaya seni Neo Gothic dan Oriental. Lalu Gaudi mulai melirik bentuk ruled geometrical untuk ditempatkan di karyanya. Bentuk yang disukai Gaudi antara lain hyperboloid, hyperbolic hyperboloid, helicoid, serta cone. Struktur alami seperti yang diperlihatkan pohon dan rangka manusia juga menjadi ketertarikan Gaudi.
Katedral Sagrada Familia tak hanya menjadi karya terbaik Gaudi. Berkat Sagrada Familia pula Gaudi mendapat julukan "Arsitek Tuhan". Meski begitu, akhir hidup arsitek religius ini terbilang mengenaskan.
Pada 7 Juni 1926, Gaudi tertabrak trem saat dia sedang berjalan menuju Gereja Sant Felip Neri untuk doa harian dan pengakuan dosa. Karena kumuh dan tak punya identitas lengkap, tak ada yang mau menolong Gaudi. Polisi kemudian membawanya ke Rumah Sakit Santa Creu untuk perawatan.
Perawatan yang layak baru didapat Gaudi setelah salah seorang rohaniawan di Sagrada Familia bernama Mosen Gil Pares mengenalinya. Tapo kondisi Gaudi sudah terlalu parah. Arsitek Tuhan ini pun meninggal pada 10 Juni 1926 di usianya yang menjelang 74 tahun. (gal/*)