Perang Sindiran Para Petinggi Roma

Komentar pedas James pallotta pada kepungurusan Roma terdahulu melahirkan masalah baru.

oleh Bagusthira Evan Pratama diperbarui 25 Jun 2013, 21:29 WIB

AS Roma sedang dirundung masalah internal. Presiden Roma, James Pallotta yang sebelumnya melontarkan kritikan pada pemilik klub terdahulu, diserang balik oleh Rosella Sensi, yang kini masih memegang jabatan utama di klub asal ibukota Italia tersebut.

Sebelumnya, Pallotta menilai kepengurusan Roma yang ditangani keluarga Sensi tak becus dalam menangani tim. Pria asal Amerika Serikat itu juga menyindir kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam manajemen tim berjuluk I Giallorossi itu.

"Saya tidak senang dengan pernyataan presiden Pallotta. Komentarnya berada di luar tempat," ucapnya pada Centro Suono Sport.

Saat itu, Pallotta mengatakan kalau pemilik terdahulu tak berbuat apa-apa dalam pengembangan tim. Karenanya, ia yang mengakusisi kepemilikan Roma sejak 2011 lalu ingin agar timnya tersebut bangkit secara finansial maupun pengembangan pemain muda.

"Sebelum kami datang, Roma tak punya media sosial. Nilainya nol. Pemilik sebelumnya tak berbuat apa-apa. Mereka melupakan facebook atau twitter. Tidak ada sistem manajemen fans sama sekali," keluhnya.

Sebagai contoh, Pallotta ingin agar Roma meniru klub basket miliknya, Boston Celtics yang sukses mencetak pemain bintang dan juga mendatangkan keuntungan finansial. "Tim sepakbola harus dijalankan dengan kepentingan bisnis, bukan hanya sekedar hobi saja. Lihatlah Celtics, mereka membuat uang sekarang. Jika Anda menjalankan ini sebagai bisnis, Anda akan bisa menghasilkan uang," tegasnya.

Menanggapi itu, Sensi yang merupakan anak kandung dari Franco Sensi memberikan pembelaan terhadap kinerja buruk yang ditujukan pada pihaknya. Ia menyebut pihaknya tak benar-benar gagal dalam mengurus tim.

"Memang benar bahwa kami fokus pada sisi teknis saja. Tapi kami juga telah melakukan banyak hal lainnya," pungkasnya. Saat ini, Sensi tidak benar-benar meninggalkan jabatannya sebagai pemilik Roma. Sebab, dirinya masih memiliki saham Roma dengan skala minoritas. (FI/Def)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya