Unjuk rasa menolak penambangan pasir besi di Cianjur Selatan, Jawa Barat, berujung anarkis. Massa merusak dan membakar berbagai peralatan kantor perusahaan penambang pasir tersebut.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu dini hari (26/6/2013), para warga yang menolak itu berasal dari 3 kecamatan. Mereka mendatangi lokasi penambangan pasir yang dikelola PT Mega Top dengan mengendarai sepeda motor.
Puluhan polisi yang berjaga-jaga sempat kewalahan menghadapi massa. Terlebih mereka langsung merangsek masuk ke lokasi penambangan pasir dengan membakar ban. Sebagian berorasi mendesak pemerintah segera mencabut izin penambangan pasir tersebut.
Makin lama, jumlah massa terus bertambah dan langsung masuk ke lokasi. Mereka akhirnya menguasai kawasan penambangan pasir besi yang dinilai tidak memberi manfaat pada masyarakat sekitar.
Kawasan perkantoran dan kendaraan pihak perusahaan dirusak dan dilempari batu. Begitupun fasilitas lain tidak luput dari aksi pembakaran. Bahkan alat berat pun ikut dirusak. Hingga Selasa malam, polisi masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi amuk massa di lokasi penambangan. (Ali)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu dini hari (26/6/2013), para warga yang menolak itu berasal dari 3 kecamatan. Mereka mendatangi lokasi penambangan pasir yang dikelola PT Mega Top dengan mengendarai sepeda motor.
Puluhan polisi yang berjaga-jaga sempat kewalahan menghadapi massa. Terlebih mereka langsung merangsek masuk ke lokasi penambangan pasir dengan membakar ban. Sebagian berorasi mendesak pemerintah segera mencabut izin penambangan pasir tersebut.
Makin lama, jumlah massa terus bertambah dan langsung masuk ke lokasi. Mereka akhirnya menguasai kawasan penambangan pasir besi yang dinilai tidak memberi manfaat pada masyarakat sekitar.
Kawasan perkantoran dan kendaraan pihak perusahaan dirusak dan dilempari batu. Begitupun fasilitas lain tidak luput dari aksi pembakaran. Bahkan alat berat pun ikut dirusak. Hingga Selasa malam, polisi masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi amuk massa di lokasi penambangan. (Ali)
