Hary Tanoe: Otonomi Daerah Bikin Korupsi Menjadi-jadi

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura yang akrab disapa Hary Tanoe itu menilai kasus korupsi di Indonesia dinilai sudah parah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 26 Jun 2013, 11:30 WIB
Bos MNC Grup Harry Tanoesoedibjo bicara soal pemberantasan korupsi. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura yang akrab disapa Hary Tanoe itu menilai kasus korupsi di Indonesia sudah parah.

Alasan Hary Tanoe, karena uang rakyat tidak hanya dicuri di pemerintahan pusat, tapi juga di daerah. Otonomi daerah dinilai menjadi andil kasus korupsi semakin menjadi.

"Apalagi ditambah otonomi daerah menjadikan korupsi tidak hanya di pusat, tapi juga ada di daerah. Kita tahu itu berapa banyak kebocoran uang rakyat yang hilang di pusat atau daerah," ungkap Hary Tanoe dalam seminar 'Peran Media Televisi Mencerdaskan Pemilih dalam Pemilu 2014' di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Hary menilai, media punya peran penting untuk ikut memberantas korupsi. Dari data statistik yang diperoleh, sebanyak 95 persen masyarakat Indonesia itu merupakan penonton televisi.

"Di posisi kedua, adalah internet sudah mencapai 30 persen, yang juga kena pengaruh adanya mobile phone. Ketiga itu radio, 20 persen. Keempat itu baru media cetak, yang tingkatnya turun belasan persen," ujarnya.

Dengan persentase demikian, lanjut Hary, media massa dapat memberitakan berita yang mampu mendukung pemberantasan korupsi. Hary juga menyebut, perlunya memilih memimpin yang dapat menuntaskan masalah korupsi.

"Kita sudah menunggu terlalu lama, 15 tahun dari reformasi, 16 tahun berlalu kalau tahun depan. Kita perlu orang yang punya kriteria, yaitu integritas yang motivasinya mengabdi, dan punya kompetensi yang tahu menyelesaikan masalah," kata Hary Tanoe. (Ism/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya