Keluarga Berkumpul Siapkan Perpisahan Nelson Mandela

18 Hari sudah Nelson Mandela menjalani perawatan di rumah sakit, kondisinya pun tak kunjung membaik dan semakin kritis.

oleh Tan diperbarui 26 Jun 2013, 15:10 WIB

18 Hari sudah Nelson Mandela menjalani perawatan di rumah sakit, kondisinya pun tak kunjung membaik dan semakin kritis. Pertemuan keluarga mantan presiden Afrika Selatan (Afsel) ini pun telah dilakukan beberapa kali, untuk memutuskan pencabutan alat pernapasan yang digunakan Mandela. Namun ternyata hingga kini mereka tak jua bisa menentukan.

Pada Rabu waktu setempat, keluarga Mandela pun dikabarkan kembali melakukan pertemuan rahasia di kampung halamannya di Desa Qunu, Provinsi Eastern Cape, Afsel. Namun isi dari pertemuan tersebut tak diketahui, karena masih dirahasiakan pihak keluarga.

Melihat kondisi kesehatan Nelson Mandela saat ini, para kerabat dan pemerintah Afsel juga menyatakan telah pesimistis terhadap kesembuhannya yang sepertinya telah mendekati akhir.

Seperti dimuat dalam News.com.au, Rabu (26/6/2013), pahlawan anti-apartheid itu diyakini memilih kampung halamannya sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.

Pertemuan kerabat yang dirahasiakan itu dilakukan untuk menjaga rincian kondisi kesehatan tokoh berusia 94 tahun itu. Mereka memastikan informasi yang beredar di media hanya dari satu sumber.

Sementara menurut Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, yang telah mengunjungi Mandela beberapa kali di rumah sakit dan sempat mengumumkan kondisi kritis mantan presiden Afsel itu, belum mengetahui apakah alat bantu yang digunakan Mandela akan dicabut atau tidak.

Semangat Sembuh

Begitu banyak ucapan penyemangat agar Nelson Mandela cepat sembuh dari penyakitnya dan kembali bangkit.
Kartu ucapan, bunga-bunga pdan balon pun menghiasi gerbang utama Rumah Sakit Jantung Mediclinic Pretoria, tempat Nelson Mandela sedang dirawat dan ditemani sang istri Graca Machel.

Salah satu yang menyampaikan ucapan itu adalah Rogan, sopir taksi berusia 29 tahun yang bekerja di dekat rumah sakit. Ia mengaku jika Mandela wafat seluruh bangsa akan sedih. Tapi menurutnya itu adalah kehendak Tuhan.

"Ini sudah waktunya. Dia sudah tua dan kami serahkan semuanya kepada Tuhan. Banyak orang akan sedih ketika mereka mendengar Tata (ayah) meninggal,'' kata Rogan.

"Mandela memberikan banyak perubahan untuk Afrika Selatan," tambah Rogan.

Selain itu Rogan juga mengungkapkan ketakutannya, jika benar-benar Mandela wafat. Ia takut perubahan untuk kehidupan di Afrika Selatan yang telah diberikan Nelson Mandela, tak bisa dilakukan oleh Presiden saat ini, Jacob Zuma. 

Rogan mengaku khawatir Presiden Jacob Zuma tidak bisa mengubah kemiskinan, yang melumpuhkan terutama bagi banyak warga kulit hitam Afrika Selatan.

"Dia tidak bisa melakukan seperti Mandela lakukan," tutur Rogan sedih.

Selain kartu-kartu ucapan, ada juga lukisan tangan menggambarkan kesedihan melihat kondisi Nelson Mandela yang dibuat oleh anak-anak di Pretoria Montessori Pre-school.

"Dia melakukan begitu banyak bagi kita. Kita bisa pergi ke sekolah sekarang dengan semua orang," tulis beberapa anak dalam lukisan tangannya.

Ungkapan rasa duka juga diutarakan oleh warga Afsel yang masih berusia 11 tahun, pada kartu ucapannya.

"27 Tahun Anda di penjara benar-benar membantu, tidak hanya kulit hitam tetapi semua orang dari berbagai lapisan masyarakat bersatu. Terima kasih, saya tidak berpikir saya akan seberuntung ini bisa bersekolah di tempat yang baik dan mendapatkan perawatan kesehatan. Dunia berdoa untuk Anda. Tolong disembuhkan. Jangan tinggalkan kami. Terlalu dini bagi Anda untuk pergi," tulis anak itu. (Tnt/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya