[VIDEO] Sugiyanto Akan Jual Ginjal, Ponpes Tak Akui Tahan Ijazah

Pengelola Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman di Parung Bogor menolak dinyatakan menahan ijazah santri, yang ayahnya akan jual ginjal.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jun 2013, 19:16 WIB
Pengelola Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman di Parung Bogor menolak dinyatakan menahan ijazah seorang santriwati, karena tidak mampu memenuhi biaya ganti rugi. Mereka tak mengakuinya.

Namun seorang wali murid hingga kini terus berupaya menawarkan ginjalnya, untuk dapat menebus ijazah buah hatinya yang menempuh pendidikan di pondok tersebut.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (27/6/2013) petang, Sugianto mungkin sudah bulat untuk pasrah kehilangan ginjalnya bila tak ada jalan keluar untuk menebus ijazah sang buah hati Syana Melianda Ayu, yang hingga kini masih di tangan pondok pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman di Parung Bogor.

Kendati demikian, kenekatan Sugianto demi si buah hati tak membuat pengelola pondok mengubah sikap meski menyatakan peluang penyelesaian tetap terbuka.

Pihak ponpes pun tidak menjelaskan berapa besaran biaya yang harus diganti oleh sugianto meski awalnya dinyatakan gratis.

Sementara Sugianto yang tinggal di Cengkareng terus berupaya mengumpulkan uang senilai Rp 17 juta, untuk menebus ijazah SMP dan SMA buah hatinya dan satu-satunya harta yang bisa ia jual adalah organ tubuhnya yaitu ginjal. Ia pun 'berdagang' ginjal di bundaran HI pada Rabu 26 Juni. (Tnt/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya