Popularitas Jokowi sepertinya tidak terbendung. Dalam sejumlah survei calon presiden, pemilik nama asli Joko Widodo itu selalu nangkring di posisi puncak. Mengalahkan tokoh-tokoh nasional, bahkan pimpinan paratai-partai politik besar.
Survei terbaru dikeluarkan dua lembaga sekaligus, Indonesia Research Centre (IRC) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kamis (27/6/2013). Hasilnya sama, Jokowi jadi jawara di antara tokoh-tokoh yang dianggap layak jadi Capres pada Pemilu 2014. "Tren elektabilitas Jokowi cukup meyakinkan," kata Direktur IRC Agus Sudibyo.
Hasil Survei IRC menunjukkan, jika Pilpres digelar hari ini, mayoritas responden memilih Jokowi yang dulu pernah menjadi Walikota Solo itu. Jokowi meraih 24,8%, mengalahkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memperoleh 14,8%.
Disusul Aburizal Bakrie atau Ical hanya mendapat sepertiga raihan suara Jokowi alias hanya 7%. Sementara Ketua Umum PDIP Megawati hanya 5,5%. Selengkapnya baca di sini.
Bahkan, swing voters atau suara mengambang, akan memberikan suaranya kepada Gubernur DKI Jakarta ini. "Yang menarik, swing voters di Pemilu Legislatif sebagian besar menyatakan akan mendukung Jokowi," kata Direktur IRC Agus Sudibyo.
Tapi Agus tidak merinci berapa jumlah swing voters yang mendukung Jokowi. Sementara suara swing voters yang menjawab tidak tahu sebanyak 10% dan menjawab rahasia mencapai 8,9%. Kendati begitu, Jokowi tidak sepenuhnya didukung pemilih dari PDIP. Karena masih banyak loyalis yang mendukung Megawati.
Survei IRC itu dilakukan pada Mei 2013. Pengambilan contoh survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka. Margin of error dari survei ini 2,3% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei yang dilakukan melibatkan 1.800 responden.
Sementara, dalam jajak pendapat LIPI, Jokowi juga paling moncer dari semua kandidat yang disurvei, termasuk bila dihadapkan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical, bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekalipun. Ketiganya 'mengekori' raihan suara Jokowi.
"Prabowo selalu unggul bila dihadapkan dengan tokoh manapun, kecuali Jokowi. Jokowi selalu pertama, sekalipun ada nama Megawati," kata koordinator survei LIPI Wawan Ikhwanudin.
Dalam survei LIPI, elektabilitas Jokowi 22,6%; disusul Prabowo Subianto dengan 14,2%; Aburizal Bakrie 9,4%; Megawati Soekarnoputri 9,3%; Jusuf Kalla 4,2%; Rhoma Irama 3,5%; Wiranto 3,4%; Mahfud MD 1,9%; Hatta Rajasa 1,2%; Sultan HB X 1,2%; dan Surya Paloh 1,2% Lainnya 4,4%, sedangkan 22,9% responden tidak menjawab.
Survei yang dilakukan LIPI memiliki margin of error 2,31% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan sample diambil pada periode 10-31 Mei 2013. Pengambilan contoh berasal dari 1.799 responden dengan cara tatap muka dan berusia di atas 17 tahun, atau sudah menikah.
Itu elektabilitas dalam survei. Jokowi belum menyatakan bersedia menjadi capres 2014. Sebagai kader PDIP, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Pilpres 2014 tinggal 1 tahun lagi. Lalu, siapa capres pilihan Anda? (Eks)
Survei terbaru dikeluarkan dua lembaga sekaligus, Indonesia Research Centre (IRC) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kamis (27/6/2013). Hasilnya sama, Jokowi jadi jawara di antara tokoh-tokoh yang dianggap layak jadi Capres pada Pemilu 2014. "Tren elektabilitas Jokowi cukup meyakinkan," kata Direktur IRC Agus Sudibyo.
Hasil Survei IRC menunjukkan, jika Pilpres digelar hari ini, mayoritas responden memilih Jokowi yang dulu pernah menjadi Walikota Solo itu. Jokowi meraih 24,8%, mengalahkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memperoleh 14,8%.
Disusul Aburizal Bakrie atau Ical hanya mendapat sepertiga raihan suara Jokowi alias hanya 7%. Sementara Ketua Umum PDIP Megawati hanya 5,5%. Selengkapnya baca di sini.
Bahkan, swing voters atau suara mengambang, akan memberikan suaranya kepada Gubernur DKI Jakarta ini. "Yang menarik, swing voters di Pemilu Legislatif sebagian besar menyatakan akan mendukung Jokowi," kata Direktur IRC Agus Sudibyo.
Tapi Agus tidak merinci berapa jumlah swing voters yang mendukung Jokowi. Sementara suara swing voters yang menjawab tidak tahu sebanyak 10% dan menjawab rahasia mencapai 8,9%. Kendati begitu, Jokowi tidak sepenuhnya didukung pemilih dari PDIP. Karena masih banyak loyalis yang mendukung Megawati.
Survei IRC itu dilakukan pada Mei 2013. Pengambilan contoh survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka. Margin of error dari survei ini 2,3% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei yang dilakukan melibatkan 1.800 responden.
Sementara, dalam jajak pendapat LIPI, Jokowi juga paling moncer dari semua kandidat yang disurvei, termasuk bila dihadapkan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical, bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekalipun. Ketiganya 'mengekori' raihan suara Jokowi.
"Prabowo selalu unggul bila dihadapkan dengan tokoh manapun, kecuali Jokowi. Jokowi selalu pertama, sekalipun ada nama Megawati," kata koordinator survei LIPI Wawan Ikhwanudin.
Dalam survei LIPI, elektabilitas Jokowi 22,6%; disusul Prabowo Subianto dengan 14,2%; Aburizal Bakrie 9,4%; Megawati Soekarnoputri 9,3%; Jusuf Kalla 4,2%; Rhoma Irama 3,5%; Wiranto 3,4%; Mahfud MD 1,9%; Hatta Rajasa 1,2%; Sultan HB X 1,2%; dan Surya Paloh 1,2% Lainnya 4,4%, sedangkan 22,9% responden tidak menjawab.
Survei yang dilakukan LIPI memiliki margin of error 2,31% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan sample diambil pada periode 10-31 Mei 2013. Pengambilan contoh berasal dari 1.799 responden dengan cara tatap muka dan berusia di atas 17 tahun, atau sudah menikah.
Itu elektabilitas dalam survei. Jokowi belum menyatakan bersedia menjadi capres 2014. Sebagai kader PDIP, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Pilpres 2014 tinggal 1 tahun lagi. Lalu, siapa capres pilihan Anda? (Eks)