Kabut asap akibat pembakaran hutan sudah mulai merambah kawasan Sumatera Utara. Setelah menyelimuti udara di kawasan Simalungun, kabut asap kini mampir ke Bandara Polonia Medan.
Tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat dini hari (28/6/2013) memberitakan, udara di atas Bandara Polonia Medan tidak secerah hari-hari sebelumnya. Kabut asap sudah mulai menyelimuti bandara sejak Kamis 27 Juni pagi. Jarak pandang pun sudah sekitar 1.500 meter. Lantaran disiram hujan berintensitas sedang, kepekatan kabut asap pun berkurang sehingga bandara masih dapat beroperasi.
Menurut BMKG Bandara Polonia, dari pantauan satelit kabut asap ini bukan berasal dari Riau, namun dari pembakaran lahan di Sumatera Utara. Sebanyak 20 titik api yang ditemukan di propinsi ini menjadi pemicu kabut asap.
Sehari sebelumnya, kawasan Simalungun-Sumatera Utara mulai diselimuti kabut asap. Ketebalan kabut sudah mulai pekat. Seperti di Jalan Lintas Sumatera yang melewati Simalungun, jarak pandang pun sudah mulai terganggu sehignga kendaraan pun harus hati-hati.
Terkait bencana kabut asap yang sudah menyebar hingga ke negara tetangga, Menteri Lingkungan Malaysia Datuk Seri Palanivel bertemu Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, pemerintah Malaysia menawarkan bantuan peralatan dan petugas untuk membantu percepatan pemadaman api terutama di Riau. Namun menurut Balthasar, rencana bantuan itu masih akan dibahas karena saat ini pemerintah Indonesia tengah intensif melakukan pemadaman. (Ali)
Tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat dini hari (28/6/2013) memberitakan, udara di atas Bandara Polonia Medan tidak secerah hari-hari sebelumnya. Kabut asap sudah mulai menyelimuti bandara sejak Kamis 27 Juni pagi. Jarak pandang pun sudah sekitar 1.500 meter. Lantaran disiram hujan berintensitas sedang, kepekatan kabut asap pun berkurang sehingga bandara masih dapat beroperasi.
Menurut BMKG Bandara Polonia, dari pantauan satelit kabut asap ini bukan berasal dari Riau, namun dari pembakaran lahan di Sumatera Utara. Sebanyak 20 titik api yang ditemukan di propinsi ini menjadi pemicu kabut asap.
Sehari sebelumnya, kawasan Simalungun-Sumatera Utara mulai diselimuti kabut asap. Ketebalan kabut sudah mulai pekat. Seperti di Jalan Lintas Sumatera yang melewati Simalungun, jarak pandang pun sudah mulai terganggu sehignga kendaraan pun harus hati-hati.
Terkait bencana kabut asap yang sudah menyebar hingga ke negara tetangga, Menteri Lingkungan Malaysia Datuk Seri Palanivel bertemu Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, pemerintah Malaysia menawarkan bantuan peralatan dan petugas untuk membantu percepatan pemadaman api terutama di Riau. Namun menurut Balthasar, rencana bantuan itu masih akan dibahas karena saat ini pemerintah Indonesia tengah intensif melakukan pemadaman. (Ali)
