250 Dinamit Hilang, Polri: Pengamanan Objek Vital Ditingkatkan

Polri tidak mau berspekulasi hilangnya 250 dinamit milik perusahaan tambang PT Batu Sarana Persada terkait aksi terorisme.

oleh Edward Panggabean diperbarui 28 Jun 2013, 14:08 WIB
Polri tidak mau berspekulasi hilangnya 250 dinamit milik perusahaan tambang PT Batu Sarana Persada terkait aksi terorisme. Meski demikian, Polri akan serius mengungkap raibnya dinamit berbobot 50 kilogram tersebut. Penjagaan ketat di objek vital tetap dilakukan.

"Kami tidak underestimate, kami meningkatkan kewaspadaan terhadap prediksi terburuk," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Polri mengaku serius mengungkap dan menangkap pelaku yang membuat hilangnya 250 batang dinamit itu. Polisi berharap bahan peledak itu ditemukan dan dapat dikembalikan pada petugas.

Dia menegaskan, Polri tetap melakukan keamanan objek vital dengan melibatkan unsur TNI dan Muspida setempat, agar dinamit yang hilang itu tidak disalahgunakan. Warga diimbau untuk waspada.

"Upaya peningkatan pengamanan, seluruh unsur ada TNI, Pemda. Kita sinergi terkait objekvital, mapping, inventarisasi. Hal itu instruksi pada seluruh wilayah Indonesia, kewaspadaan kerjasama pihak-pihak terkait tentu buka kerjasama," ujar dia.

Menurut Boy, hasil penyelidikan sementara baru merunut rute pengangkutan dinamit-dinamit itu dari PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) Subang menuju ke PT Batu Sarana Persada yang berlokasi di Desa Rengasjajar Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Bahan peledak ini dikirim dalam dua tahap, masing-masing 2 truk.

Empat truk yang dikirim dalam 2 tahap pada Rabu 26 Juni itu sama-sama menuju marunda, Jakarta Utara. "Kemudian empat truk itu bersama-sama berangkat ke Bogor untuk mengantarkan bahan peledak tersebut secara beriringan melalui Tol Jagorawi," ungkap Boy.

Dalam proses perjalanan itu, dinamit-dinamit yang diangkut truk paling belakang diduga dicuri. Indikasinya, penutupnya sobek. "Pencurian dilakukan dengan cara merobek kanvas penutup barang menggunakan senjata tajam, ada sobekan sekitar satu meter," tuturnya.

"Hal ini diketahui (hilang) saat barang tiba di PT Batu Sarana Persada ada kekurangan 2 dus, sektar 50 kilogram, isinya berupa dinamit berbentuk batangan isinya 250 batang, kalau kita samakan bendanya mirip sosis dalam dus, itu diketahui hilang," pungkas Boy. (Eks/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya