Semen Baturaja Lebih Khawatir Tarif Listrik Naik daripada BBM

PT Semen Baruraja mengaku kenaikan harga BBM hanya berpengaruh pada jalur distribusi dan tak mempengaruhi kegiatan produksi.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 28 Jun 2013, 15:29 WIB
Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) Pamudji Raharjo memastikan takkan ada kenaikan harga jual konsumen meski pemerintah telah memutuskan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Kami baru saja mengkaji dampak kenaikkan BBM, sehingga kami belum merencanakan kenaikan harga jual semen tersebut," ujar Pamudji ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Juat (28/6/2013).

Menurut Pamudji, selama ini perusahaan hanya mengandalkan penggunaan BBM pada alat angkutan sehingga cukup berpengaruh pada jalur distribusi. Namun pada kegiatan produksi semen, perusahaan memastikan dampak yang terjadi tak terlalu besar.

Perseroan kini justru tengah fokus pada rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Pasalnya, pada tahap produksi semen, perseroan banyak menggunakan pasokan tenaga listrik.

"Kami punya strategi khusus untuk menekan biaya produksi agar tidak telalu tinggi. Dengan cara memaksimalkan alat tenaga listrik yang sudah kami miliki," ucapnya.

Guna menyiasai kenaikan tarif listrik, Semen Baturaja mengaku bakal mengurangi porsi penggunaan tenaga listrik dan batubara. Langkah itu diharapkan bisa menekan biaya produksi hingga mencapai 30%.

Dengan efisien yang dilakukan, perusahana yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia ini berharap kinerja produksi bakal ikut terdongkrak. (Dis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya