Pria yang tewas dengan kepala terpisah dari badan di Apartemen Laguna, Penjaringan, Jakarta Utara, NG Puntiong (57), diketahui sering bertengkar dengan sang istri. Bahkan, Puntiong sering mengancam akan bunuh diri. Pertengkaran dengan istrinya itu disebabkan kesulitan ekonomi yang terjadi sejak 10 tahun yang lalu.
"Lebih baik bunuh diri. Tunggu saja nanti ramai di koran dan televisi," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Penjaringan, AKP Jauhari menirukan ucapan istri Puntiong, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Sang istri mengaku sempat merekam ancaman Puntiong tersebut. Hingga kini polisi telah memeriksa 5 saksi. Di antaranya security apartemen, istri, dan anak Puntiong.
"Untuk kondisi kepala korban, polisi masih tunggu hasil otopsi. Sementara diduga terbentur besi. Kita tidak bisa berspekulasi penyebab pembunuhan ini. Masih kita selidiki, tapi memang istrinya sering diancam oleh korban untuk melakukan bunuh diri kalau sedang bertengkar," tutur Jauhari.
Polisi menduga Puntiong terjatuh dari lantai 14 dan depresi akibat keuangan keluarga. Meski demikian, polisi masih menunggu hasil otopsi dari RSCM. (Frd/Ism)
"Lebih baik bunuh diri. Tunggu saja nanti ramai di koran dan televisi," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Penjaringan, AKP Jauhari menirukan ucapan istri Puntiong, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Sang istri mengaku sempat merekam ancaman Puntiong tersebut. Hingga kini polisi telah memeriksa 5 saksi. Di antaranya security apartemen, istri, dan anak Puntiong.
"Untuk kondisi kepala korban, polisi masih tunggu hasil otopsi. Sementara diduga terbentur besi. Kita tidak bisa berspekulasi penyebab pembunuhan ini. Masih kita selidiki, tapi memang istrinya sering diancam oleh korban untuk melakukan bunuh diri kalau sedang bertengkar," tutur Jauhari.
Polisi menduga Puntiong terjatuh dari lantai 14 dan depresi akibat keuangan keluarga. Meski demikian, polisi masih menunggu hasil otopsi dari RSCM. (Frd/Ism)