Munarman FPI: Saya Takut Kalau Dilaporkan ke Neraka

Juru bicara FPI Munarman mempersilakan Tamrin Amal Tomagola untuk melaporkan ke polisi atas insiden penyiraman itu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Jun 2013, 15:42 WIB
Munarman tidak takut dilaporkan ke polisi oleh Sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Amal Tomagola karena insiden penyiraman saat siaran langsungdi tvOne. Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) itu mempersilakan jika Tamrin mengambil langkah hukum melaporkan dirinya ke polisi.

"Kecil lah itu, dia itu nothing, bukan siapa-siapa, tidak berpengaruh sedikit pun terhadap saya," kata Munarman saat ditemui di kantornya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2013).

"Silakan saja kalau mau lapor polisi. Saya itu takut kalau saya dilaporkan ke neraka, baru saya takut. Enggak ada apa-apanya," tambah mantan Ketua YLBHI ini .

Bahkan, Munarman menyebut Tamrin sebagai sosok intelektual yang tidak pantas dicontoh. Munarman pun menilai Tamrin tak layak disebut intelektual.

"Karena dia berbicara berdasarkan dasar kebencian atas siapa yang order. Apa yang keluar dari mulutnya itu tidak lebih dari sampah," ujarnya.

Insiden penyiraman itu terjadi saat Munarman dan Thamrin sama-sama menjadi nara sumber dalam acara live tvOne. Dialog itu mengulas masalah razia yang dilakukan ormas saat bulan Ramadan.

Menurut Munarman, argumen yang dia kemukakan saat berdebat dalam acara itu sudah jelas, punya landasan hukum. Dia menyebut penjualan minuman keras di saat ramadan sebagai bentuk intoleransi. Sehingga ormas melakukan razia. "Soal konteks Ramadan, dan ada Perda yang dibuat Provinsi DKI. Interloran itu, bodoh itu. Itu layaknya diperlakuan," tutur Munarman.

Meski disiram air, Tamrin tak lantas naik pitam. Padahal, kata Thamrin, banyak orang geram melihat perlakuan Munarman, termasuk para kerabatnya di kampung halaman. "Saya kira saya tidak mau melayani preman. Saya tidak mau membalas dengan kekerasan juga," ujar Thamrin kepada Liputan6.com. (Eks/Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya