HUT Polri, Adnan Buyung: Polisi Jangan di Bawah Komando Presiden

Pria yang akrab disapa Bang Buyung ini berharap citra Kepolisian kembali kepada Supremasi tertinggi yang tangguh.

oleh Widji Ananta diperbarui 30 Jun 2013, 15:27 WIB
Polri akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Bhayangkara yang ke-67 besok. Advokat senior Adnan Buyung Nasution punya sedikit harapan kepada Kepolisian RI. Pria yang akrab disapa Bang Buyung ini berharap citra Kepolisian kembali kepada Supremasi tertinggi yang tangguh.

"Bukan seperti sekarang yang hanya menunggu perintah Presiden," ungkap Buyung di gedung LBH dalam konfrensi Pers dengan tema 'Menolak RUU Ormas, Menolak Hegemoni Negara', di LBH, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013).

Lebih lanjut Buyung menyebut, negara ini memang sudah loyo. Buktinya bisa menimbulkan kematian prajurit TNI di Papua Barat. Itu karena apa, kata dia, karena perintah yang diberikan Presiden itu lambat.

"Coba lihat prajurit TNI yang meninggal di Papua Barat sana. Sudah siap untuk perang, tapi karena perintah Presiden yang lamban meninggal akhirnya. Itu saya tidak habis pikir," ungkap mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden SBY ini.

Pria berambut perak ini mengusulkan agar polisi keluar dari bawah komando Presiden. Seperti yang terjadi di negara-negara lain, yang menempatkan Kepolisian di bawah Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Hukum dan Keamanan.

"Itulah, mestinya Kepolisian keluar dari bawah komando Presiden. Kembalikan seperti dulu yang dikomandoi Mendagri dan Wamenhumham. Jadi tidak perlu menunggu perintah Presiden yang lamban," tegas Buyung. (Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya