Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan safari ke sejumlah negara Afrika untuk promosi industri pertahanan Indonesia. Sjafrie akan mempromosikan peralatan tempur buatan Indonesia ke negara-negara Afrika, seperti Uganda, Kenya, dan Senegal.
"Kita harus proaktif mencari pasar termasuk ke Afrika. Kunjungan ini merupakan upaya untuk mempromosikan produk industri pertahanan nasional," kata Sjafrie di Dubai, Senin (1/7/2013).
Sjafrie bertolak ke Afika dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Senin dan transit di Dubai pada Senin pagi. Dia didampingi sejumlah pejabat, seperti Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen TNI Sonny ES Prasetyo dan Direktur Produk Manufaktur PT Pindad Tri Hardjono.
Menurut Sjafrie, Uganda dipilih sebagai salah satu negara tujuan promosi karena hubungan dekatnya dengan Menteri Pertahanan Uganda Kiyonga Crispus.
"Sewaktu saya berkunjung ke Afrika sebelumnya saya ketemu Menhan Crispus yang punya ketertarikan dengan produk pertahanan kita," katanya.
Dari minat tersebut, Sjafrie kemudian membawa pejabat dari PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia untuk menindaklanjuti pada kunjungan kali ini.
Sjafrie menambahkan, yang dipromosikan kali ini berupa peralatan tempur dan nontempur, misalnya rompi dan helm prajurit yang sudah mendapat standardisasi PBB. "Prajurit kita sering memenangi lomba menembak. Artinya senjata buatan nasional bisa diandalkan," tutup Sjafrie. (Ant/Eks/Ism)
"Kita harus proaktif mencari pasar termasuk ke Afrika. Kunjungan ini merupakan upaya untuk mempromosikan produk industri pertahanan nasional," kata Sjafrie di Dubai, Senin (1/7/2013).
Sjafrie bertolak ke Afika dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Senin dan transit di Dubai pada Senin pagi. Dia didampingi sejumlah pejabat, seperti Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen TNI Sonny ES Prasetyo dan Direktur Produk Manufaktur PT Pindad Tri Hardjono.
Menurut Sjafrie, Uganda dipilih sebagai salah satu negara tujuan promosi karena hubungan dekatnya dengan Menteri Pertahanan Uganda Kiyonga Crispus.
"Sewaktu saya berkunjung ke Afrika sebelumnya saya ketemu Menhan Crispus yang punya ketertarikan dengan produk pertahanan kita," katanya.
Dari minat tersebut, Sjafrie kemudian membawa pejabat dari PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia untuk menindaklanjuti pada kunjungan kali ini.
Sjafrie menambahkan, yang dipromosikan kali ini berupa peralatan tempur dan nontempur, misalnya rompi dan helm prajurit yang sudah mendapat standardisasi PBB. "Prajurit kita sering memenangi lomba menembak. Artinya senjata buatan nasional bisa diandalkan," tutup Sjafrie. (Ant/Eks/Ism)