PT Timah Tbk (TINS) mencatat volume penjualan timah perseroan hingga semester I 2013 sebesar 12 ribu ton, atau sekitar 40% dari target tahun ini 30 ribu ton.
"Jadi masih sangat jauh dari target penjualan di tahun ini," ujar Direktur Utama PT Timah Sukrisno ketika ditemui dalam acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Menurut dia, turunnya penjualan perseroan disebabkan lesunya pasar timah internasional akibat terus turunnya harga dan masih berada di bawah US$ 20 ribu per ton.
Sukrisno menuturkan perseroan bakal menggenjot penjualan timah di semester II demi mencapai target yang ditetapkan. Perusahaan tambang pelat merah itu tengah menambah sejumlah peralatan guna mendongkrak jumlah produksinya.
"Kami masih bisa kejar target volume penjualan tersebut karena kami punya alat yang guna mendongkrak jumlah produksi," katanya.
Namun dari sisi rupiah, Sukrisno pesimistis bakal mencapai target laba bersih sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini karena masih rendahnya harga jual. Menurut dia, target itu baru bisa dicapai jika harga jual timah bisa naik ke kisaran US$ 25 ribu - US$ 27 ribu per ton. (Dis/Ndw)
"Jadi masih sangat jauh dari target penjualan di tahun ini," ujar Direktur Utama PT Timah Sukrisno ketika ditemui dalam acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Menurut dia, turunnya penjualan perseroan disebabkan lesunya pasar timah internasional akibat terus turunnya harga dan masih berada di bawah US$ 20 ribu per ton.
Sukrisno menuturkan perseroan bakal menggenjot penjualan timah di semester II demi mencapai target yang ditetapkan. Perusahaan tambang pelat merah itu tengah menambah sejumlah peralatan guna mendongkrak jumlah produksinya.
"Kami masih bisa kejar target volume penjualan tersebut karena kami punya alat yang guna mendongkrak jumlah produksi," katanya.
Namun dari sisi rupiah, Sukrisno pesimistis bakal mencapai target laba bersih sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini karena masih rendahnya harga jual. Menurut dia, target itu baru bisa dicapai jika harga jual timah bisa naik ke kisaran US$ 25 ribu - US$ 27 ribu per ton. (Dis/Ndw)
