PT Sarinah (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola pusat perbelanjaan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat mengincar pertumbuhan penjualan lebih dari 20% pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini.
"Rata-rata omzet bertumbuh lebih dari 20% pada saat Puasa dan Lebaran. Puncak lonjakan pembeli adalah pada H-2 dan H-1 menjelang Hari Raya," ujar Direktur Utama Sarinah, Mira Amahorseya ketika ditemui Liputan6.com, Jakarta, baru-baru ini.
Layaknya pusat perbelanjaan lain, lanjut dia, Sarinah juga sibuk berbenah dan menggelar program diskon besar-besaran hingga 50% untuk menarik minat konsumen.
"Persiapan Lebaran terus berjalan melalui program diskon supaya bisa mendongkrak omzet yang ditargetkan lebih dari 20%," ujarnya.
Langkah tersebut guna mengerek target pendapatan Sarinah hingga akhir tahun ini sekitar hampir Rp 500 miliar dengan laba setelah pajak Rp 15 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan tipis dibanding tahun lalu yang meraih penjualan Rp 400 miliar dan laba Rp 25 miliar.
"Proyeksi laba tidak turun di tahun ini dari pencapaian 2012. Sebab kalau tahun lalu itu kami mendapatkan hasil dari pola build operator transfer (BOT) sehingga keuntungan di 2012 lebih tinggi. Tapi pada 2013 ini tidak bisa karena BOT cuma 20 tahun sekali," jelas Mira.
Di sisi lain, dia mengatakan, Sarinah akan melakukan efisiensi untuk menekan pembengkakan biaya operasional akibat kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap ketiga.
"Biasanya kalau listrik naik, biaya operasional membesar sekitar 15%. Makanya kami harus efisiensi tapi sejauh ini tidak menganggu operasional perseroan secara keseluruhan dan kami masih bisa handle," pungkas Mira. (Fik/Nur)
"Rata-rata omzet bertumbuh lebih dari 20% pada saat Puasa dan Lebaran. Puncak lonjakan pembeli adalah pada H-2 dan H-1 menjelang Hari Raya," ujar Direktur Utama Sarinah, Mira Amahorseya ketika ditemui Liputan6.com, Jakarta, baru-baru ini.
Layaknya pusat perbelanjaan lain, lanjut dia, Sarinah juga sibuk berbenah dan menggelar program diskon besar-besaran hingga 50% untuk menarik minat konsumen.
"Persiapan Lebaran terus berjalan melalui program diskon supaya bisa mendongkrak omzet yang ditargetkan lebih dari 20%," ujarnya.
Langkah tersebut guna mengerek target pendapatan Sarinah hingga akhir tahun ini sekitar hampir Rp 500 miliar dengan laba setelah pajak Rp 15 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan tipis dibanding tahun lalu yang meraih penjualan Rp 400 miliar dan laba Rp 25 miliar.
"Proyeksi laba tidak turun di tahun ini dari pencapaian 2012. Sebab kalau tahun lalu itu kami mendapatkan hasil dari pola build operator transfer (BOT) sehingga keuntungan di 2012 lebih tinggi. Tapi pada 2013 ini tidak bisa karena BOT cuma 20 tahun sekali," jelas Mira.
Di sisi lain, dia mengatakan, Sarinah akan melakukan efisiensi untuk menekan pembengkakan biaya operasional akibat kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap ketiga.
"Biasanya kalau listrik naik, biaya operasional membesar sekitar 15%. Makanya kami harus efisiensi tapi sejauh ini tidak menganggu operasional perseroan secara keseluruhan dan kami masih bisa handle," pungkas Mira. (Fik/Nur)
