Nia Dania, istri terdakwa kasus perlawanan terhadap aparat kepolisian Hercules Rozario Marshal, berharap hakim yang memimpin sidang dapat memberikan keputusan yang terbaik. Nia berharap suaminya bisa kembali ke tengah-tengah keluarga.
"Kami sekeluarga berharap putusan hakim yang baik lah," kata Nia ketika ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (2/7/2013).
Dengan mengenakan kaos berwarna hitam dan rok panjang bercorak batik, Nia langsung menuju ruang tunggu tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Ruang yang berada di basement gedung.
Dalam persidangan ke-7 ini, Nia berharap agar suaminya dapat segera bebas dan dapat kembali berkumpul bersama keluarganya. "Kami ingin yang terbaik lah untuk semuanya, biar bisa cepat ngumpul lagi. Lihat saja nanti ya mas ya," tambah Nia.
Dalam sidang sebelumnya, jaksa menuntut terdakwa Hercules dihukum penjara 6 bulan. Jaksa menilai Hercules terbukti melakukan tindak kekerasan secara bersama-sama terhadap pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah. Dia dituntut melanggar Pasal 214 KUHP tentang kekerasan bersama dua orang atau lebih.
Dakwaan pasal lainnya, yakni penghasutan (Pasal 160 KUHP), perusakan (Pasal 170), pemerasan (Pasal 368), dan pemilikan senjata api (Pasal 2 UU Darurat No. 12 Tahun 1951), dianggap tak terbukti di persidangan. Hercules dan pengacaranya sudah membantah semua tuduhan jaksa. Hercules juga membantah telah membubarkan apel polisi. (Ism/Mut)
"Kami sekeluarga berharap putusan hakim yang baik lah," kata Nia ketika ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (2/7/2013).
Dengan mengenakan kaos berwarna hitam dan rok panjang bercorak batik, Nia langsung menuju ruang tunggu tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Ruang yang berada di basement gedung.
Dalam persidangan ke-7 ini, Nia berharap agar suaminya dapat segera bebas dan dapat kembali berkumpul bersama keluarganya. "Kami ingin yang terbaik lah untuk semuanya, biar bisa cepat ngumpul lagi. Lihat saja nanti ya mas ya," tambah Nia.
Dalam sidang sebelumnya, jaksa menuntut terdakwa Hercules dihukum penjara 6 bulan. Jaksa menilai Hercules terbukti melakukan tindak kekerasan secara bersama-sama terhadap pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah. Dia dituntut melanggar Pasal 214 KUHP tentang kekerasan bersama dua orang atau lebih.
Dakwaan pasal lainnya, yakni penghasutan (Pasal 160 KUHP), perusakan (Pasal 170), pemerasan (Pasal 368), dan pemilikan senjata api (Pasal 2 UU Darurat No. 12 Tahun 1951), dianggap tak terbukti di persidangan. Hercules dan pengacaranya sudah membantah semua tuduhan jaksa. Hercules juga membantah telah membubarkan apel polisi. (Ism/Mut)
