Novi Amilia terpaksa tidak hadir ke persidangan kasus kecelakaan lalu lintas yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Tim pengacara model seksi itu akan membuat surat ke pengadilan agar sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi itu tetap digelar sesuai jadwal meski Novi, selaku terdakwa, tidak bisa hadir.
"Novi tidak hadir, sekarang kami mau buat surat untuk memberitahukan ketidakhadirannya ke majelis hakim," ungkap pengacara Novi, Rangga Lukita, di RSKO Cibubur, Jawa Barat, Selasa (2/7/2013). Rangga menambahkan, dalam persidangan yang akan dilangsungkan hari ini akan mendengarkan keterangan 5 saksi.
Kemarin, model panas Novi mengamuk di atas ojek yang dia tumpangi di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Dia berusaha membuka bajunya. Namun, kata Ranga, aksi itu tidak terkait dengan penggunaan narkoba dan tidak akan menjadi kasus baru bagi Novi.
"Saya kira tidak akan jadi kasus baru. Kalau ini jadi kasus baru lagi, kami pasti sudah dipanggil penyidik dari Polres Jaksel atau BNN, tapi kan tidak," ungkap Rangga.
Dia yakin kliennya bersikap seperti itu karena beban mental yang dihadapinya. "Status BBM-nya yang terakhir, kalau tidak salah 'bapak sudah meninggal', sudah itu dia tulang punggung keluarga dan sedang menjalani persidangan. Ini masalah kejiwaan," jelas Rangga.
Status Novi saat ini masih terdakwa dalam kasus kecelakaan lalu lintas pada 11 Oktober 2012 lalu. Saat itu, Novi yang tengah mengendarai mobil Honda Jazz dalam kondisi mabuk menabrak 7 orang di kawasan taman Sari, Jakarta Barat. (Eks/Sss)
"Novi tidak hadir, sekarang kami mau buat surat untuk memberitahukan ketidakhadirannya ke majelis hakim," ungkap pengacara Novi, Rangga Lukita, di RSKO Cibubur, Jawa Barat, Selasa (2/7/2013). Rangga menambahkan, dalam persidangan yang akan dilangsungkan hari ini akan mendengarkan keterangan 5 saksi.
Kemarin, model panas Novi mengamuk di atas ojek yang dia tumpangi di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Dia berusaha membuka bajunya. Namun, kata Ranga, aksi itu tidak terkait dengan penggunaan narkoba dan tidak akan menjadi kasus baru bagi Novi.
"Saya kira tidak akan jadi kasus baru. Kalau ini jadi kasus baru lagi, kami pasti sudah dipanggil penyidik dari Polres Jaksel atau BNN, tapi kan tidak," ungkap Rangga.
Dia yakin kliennya bersikap seperti itu karena beban mental yang dihadapinya. "Status BBM-nya yang terakhir, kalau tidak salah 'bapak sudah meninggal', sudah itu dia tulang punggung keluarga dan sedang menjalani persidangan. Ini masalah kejiwaan," jelas Rangga.
Status Novi saat ini masih terdakwa dalam kasus kecelakaan lalu lintas pada 11 Oktober 2012 lalu. Saat itu, Novi yang tengah mengendarai mobil Honda Jazz dalam kondisi mabuk menabrak 7 orang di kawasan taman Sari, Jakarta Barat. (Eks/Sss)
