Jadi Cawapres Belum Populer, Hary Tanoe: Menang Kalah Tak Soal

Hary Tanoe menjelaskan keberhasilan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin bukan dilihat dari lamanya pengalaman yang dimiliki.

oleh Riski Adam diperbarui 02 Jul 2013, 13:46 WIB
Meski tingkat popularitasnya belum menanjak signifikan dalam beberapa hasil survei, tak membuat Hary Tanoesoedibjo mundur untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Wiranto yang maju sebagai calon presiden dari Partai Hanura.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura ini menjelaskan, dirinya dan Wiranto tetap bertekad membangun bangsa Indonesia dengan berbekal pengalaman dan profesi yang berbeda. Karena itu, ia menegaskan menang atau kalah dalam pertarungan Pilpres 2014 mendatang bukan merupakan hal yang utama.

"Kami memiliki tekad untuk melakukan perubahan. Soal menang atau kelah tidak jadi soal yang, terpenting kita berjuang dahulu," kata Hary Tanoe di sela pendeklarasiannya di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Hary Tanoe menjelaskan, keberhasilan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin bukan dilihat dari lamanya pengalaman yang dimiliki. Tetapi, kuasa Tuhanlah yang menentukan seseorang itu bisa berhasil dan menjadi seorang pemimpin.

"Keberhasilan tidak melihat masalah lama atau sebentar. Jadi kalah menang di tangan yang maha kuasa, dan yang tidak kalah pentingnya adalah momentum," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum Hanura Wiranto menegaskan, pencapresan dirinya yang berpasangan dengan Hary Tanoe itu tidak berdasarkan survei yang bermacam-macam hasilnya.

"Kami tidak mencalonkan capres dan cawapres dari hasil survei yang macem-macam itu, kalau bicara survei maka survei terakhir yang dilakukan oleh Hanura tanpa intervensi apapun tanpa direkayasa dan kita sudah 4 besar pada kisaran 7,2 persen," tutur Wiranto.

"Tapi saya katakan bahwa kami tidak berangkat pada hasil survei, tapi berangkat pada perhitungan yang cukup matang apa yang diinginkan oleh masyarakat sudah dijawab oleh partai hanura," tegas mantan Cawapres pada Pilpres 2009 ini.

Lantaran, sambungnya, di partai yang didirikannya tersebut telah mencerminkan apa yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia, yakni partai yang bersih dan bebas korupsi.

"Ingin masyararakat yang bersih partai hanura adalah partai yang bersih, ingin supaya bebas korupsi partai hanura adalah partai yang kadernya tidak ada yang terlibat korupsi," tutup Wiranto. (Ary/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya