Hanura Usung Wiranto-Hary Tanoe, Ruhut: Rada Nekat Itu

Ruhut menilai, pendeklarasian Wiranto-Hary Tanoe sebagai calon presiden dan wakil presiden Partai Hanura merupakan aksi nekat.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2013, 16:16 WIB
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai pengukuhan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden Partai Hanura, adalah hak demokrasi. Namun Ruhut menilai, pendeklarasian Wiranto-Hary Tanoe itu merupakan aksi nekat.

Menurut Ruhut, pasangan calon itu bersiap-siap ditelanjangi karena Partai Hanura harus melewati ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) sebesar 20 persen di parlemen.

"Bisa dibayangkan sekarang Hanura 17 kursinya di DPR. Harus diingat PKS sudah dukung 20 persen (untuk PT), kami aja 21 persen, 148 orang," kata Ruhut di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

"Rada nekat itu," imbuh Ruhut sembari terkekeh.

Menurutnya, pasangan itu akan kesulitan untuk melampaui ambang batas, karena mereka berasal dari partai yang sama. "Sedangkan kita tahu dari awal demokrasi langsung, selalu match dikawinkan dari partai lain," jelas Ruhut.

Ruhut menilai, Hanura sulit mendapatkan pasangan dari partai lain, sebab, partai lain telah menentukan siapa calon presidennya. "PAN ada Hatta Rajasa, Nasdem ada Surya Paloh, PKB ada Muhaimin, Gerindra ada Prabowo" papar Ruhut.

Hanura, nilai Ruhut, hanya akan lolos pada PT sebesar 3,5 persen. Namun, untuk mengusung Capres, pasti akan sulit.

"Sebenarnya harus komit, rakyat di era demokrasi ini sudah sangat cerdas, tidak bisa diombang-ambingkan lagi," ujar Ruhut. (Mut/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya