Risiko Puasa yang Harus Diwaspadai Diabetesi

Diabetes bukan berarti tak bisa berpuasa Ramadan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai agar penyakit itu tak mengganggu puasa.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2013, 18:17 WIB

Ramadan dan puasa merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Soalnya, berpuasa merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam. Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai diabetesi saat berpuasa. Apabila Anda tidak dapat mengontrol diri, berpuasa malah dapat menyebabkan komplikasi.

Puasa pada penderita penyakit metabolik kronik, diabetes, dapat menyebabkan komplikasi. Secara tidak langsung, pola mengonsumsi obat dan pola makan pun mengalami perubahan. Seperti yang dikatakan oleh dr. Em Yunir, SpPD, KEMD, Sekretaris Jendral Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), hal itu lah yang kemudian menimbulkan komplikasi, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dehidrasi, ketoasidosis, dan trombosis.

Perubahan gaya hidup, seperti mengubah dosis obat oral atau insulin dan kurangnya asupan makanan akan meningkatkan risiko hipoglikemia. Dengan begitu, kadar gula darah dalam tubuh menjadi sangat rendah. Di sisi lain, makanan manis cenderung lebih banyak dikonsumsi pada saat berpuasa. Hal ini yang menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh terlalu tinggi (hiperglikemia).

Tak hanya itu saja, pada saat menjalankan ibadah puasa, pemasukan cairan dalam tubuh berkurang (dehidrasi). Akibatnya, darah lebih kental dan pembuluh darah bisa tersumbat (trombosis). Gula darah dalam tubuh bisa tidak terkontrol (ketoasidosis).

Tips Berpuasa Buat Diebetesi

Agar diabetesi tak terganggu selama puasa, Healthy Interactions, International Diabetes Federation (IDF), serta praktisi kesehatan terkemuka memberikan saran. Diabetesi cukup melakukan tiga hal, yaitu:

  • Mengelola pola makan
  • Minum obat secara teratur
  • Berolahraga

Anda harus selektif saat menentukan makanan yang dikonsumsi. Jumlah kalori dalam tiap jenis makanan juga harus diperhitungkan. Pembagian porsi makan saat maghrib hingga sahur juga harus diatur, yakni sahur sebesar 50%, setelah tarawih 10%, dan magrib 40% dari total kebutuhan kalori per hari. Hindari mengonsumsi makanan yang berkadar gula tinggi, mengandung banyak karbohidrat komplek, dan lemak. Minum minuman bebas gula dengan jumlah yang cukup pada malam hari.

Selain itu, Anda juga harus rutin memeriksa kadar gula darah Anda. Pada hari pertama puasa, cek gula darah sebelum sahur, 2 jam setelah sahur, jam 12 siang, dan setengah jam menjelang berbuka puasa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kadar gula dalam darah Anda tetap stabil.

(Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya