Guna memberikan pendidikan yang lebih baik di DKI Jakarta, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta memberikan pelatihan kepada guru-guru sekolah dasar (SD) di Jakarta. Hal ini pun disambut baik para tenaga pengajar guna bisa memberikan metode pembelajaran yang lebih baik kepada anak didik.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (3/7/2013), bertempat di Istana Wakil Presiden Boediono di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, digelar pelatihan kepada guru-guru SD se-DKI Jakarta. Hal ini dilakukan guna memperbaiki metode pembelajaran yang selama ini terkesan kaku dan tidak interaktif kepada anak-anak usia dini. Yaitu, perubahan pola pikir dalam hal mengajar.
"Mengubah mindset itu penting. Menurut saya guru-guru SD ini bisa mengaplikasikan kepada anak didik kita untuk meningkatkan mutu pendidikan kita," kata Wapres Boediono.
Sebelumnya metode belajar yang lebih interaktif ini sempat diterapkan di Aceh. Karena dinilai sukses, akhirnya metode didik ini pun coba diterapkan di Jakarta sebagai Ibukota negara. Semangat para guru pun diapresiasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Saya terima kasih sekali karena guru-guru ini sangat semangat. Selama ini kita khawatir habis uang banyak Rp 6 triliun dengan menaikkan gaji guru, tapi laporannya banyak yang memble gitu ya. tapi begitu dilatih kami senang sekali sangat semangat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.
Pelatihan semacam itu juga dinilai positif oleh guru-guru SD dan tak dianggap memberatkan. Karena pelatihan itu
guna bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi para siswanya. (Adi/Sss)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (3/7/2013), bertempat di Istana Wakil Presiden Boediono di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, digelar pelatihan kepada guru-guru SD se-DKI Jakarta. Hal ini dilakukan guna memperbaiki metode pembelajaran yang selama ini terkesan kaku dan tidak interaktif kepada anak-anak usia dini. Yaitu, perubahan pola pikir dalam hal mengajar.
"Mengubah mindset itu penting. Menurut saya guru-guru SD ini bisa mengaplikasikan kepada anak didik kita untuk meningkatkan mutu pendidikan kita," kata Wapres Boediono.
Sebelumnya metode belajar yang lebih interaktif ini sempat diterapkan di Aceh. Karena dinilai sukses, akhirnya metode didik ini pun coba diterapkan di Jakarta sebagai Ibukota negara. Semangat para guru pun diapresiasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Saya terima kasih sekali karena guru-guru ini sangat semangat. Selama ini kita khawatir habis uang banyak Rp 6 triliun dengan menaikkan gaji guru, tapi laporannya banyak yang memble gitu ya. tapi begitu dilatih kami senang sekali sangat semangat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.
Pelatihan semacam itu juga dinilai positif oleh guru-guru SD dan tak dianggap memberatkan. Karena pelatihan itu
guna bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi para siswanya. (Adi/Sss)