Tak sedikit orang yang menganggap remeh anak-anak yang menyandang autisme. Untuk membuktikan bahwa anak-anak itu dapat berprestasi seperi anak-anak pada umumnya, maka digaraplah sebuah film berjudul I'M STAR
'I'M STAR' digarap oleh sutradara muda Damien Dematra, dan dibintangi langsung oleh para personel band I'M STAR yang terdiri dari Arya, Abhy, Shinta, dan Ervitha. Selain keempat anak berbakat itu, terdapat sosok aktris kawakan Anna Tarigan dan putri dari Damien, Natasha Demtara.
Film yang rencananya akan dilempar ke pasaran pada 4 Juli mendatang ini bercerita soal kehidupan Mella (Natasha Dematra), ketua OSIS SMA yang dikenal gaul dan populer, mendadak berubah 180 derajat ketika sekolahnya kedatangan para murid dengan kebutuhan khusus, Arya, Abhy, Shinta, dan Ervitha.
Semua ini dilakukan Mella, setelah ia dihantui kenangan masa lalu tentang adik tercintanya yang diduga autis, meninggal dalam kecelakaan mobil.
Film berdurasi 1 jam lebih ini cocok disaksikan semua umur. Semoga dengan diputarnya film ini, membuat orang yang menontonnya lebih terbuka dan aware terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Meskipun dialog yang digunakan dalam I'M STAR berbahasa Inggris, tak perlu khawatir karena akan ada teks terjemahan di bawahnya.
Awal mula pembuatan film I'M STAR
Damien Dematra mengakui, film ini awalnya bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari para orangtua anak-anak dengan kebutuhan khusus itu.
"Para orangtua itu datang ke saya, minta dibuatkan film untuk sosialiasi terhadap penyandang autisme ini," terang Damien Demitra, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Rabu (3/7/2013)
Pertama kali diminta untuk membuat film I'M STAR ini, Damien tak langsung menyetujuinya. Dirinya harus jelas apa maksud dari dibuatkan film untuk anak-anak autisme itu.
"Saya tanya ke mereka, tujuannya untuk apa? Untuk menarik perhatian atau apa? Pas mereka jawab untuk awarnes terhadap anak-anak autis, saya pun menyetujuinya," jelas pria berambut gondrong ini.
Setelah mendapat pernyataan jelas dari para orangtua jika film ini dibuat untuk masyarakat lebih menerima kehadiran anak-anak itu, Damien pun langsung menggarap skripnya. "Saya membuat skrip-nya berulang kali. Pertama mau semi dokumenter, ternyata dahsyat dan sayang kalau hanya seputar itu, maka dibuatlah film atau picture story," terangnya.
Pria yang telah menghasilkan 90 novel dan buku ini mengungkapkan, ada kendala kecil ketika pertama kali menangani para punggawa I'M STAR itu berakting.
"Sama yang normal saja kalau pertama kali pasti ada kendala, apalagi sama mereka. Kru saya saja sampai bertanya-tanya, mampu apa tidak," kata Damien.
"Tapi ternyata, anak-anak itu mampu. Dan semuanya berjalan lancar," tambahnya.
Proses syuting film I'M STAR sendiri dikatakan cepat, hanya 2 minggu. Tapi, proses produksinya yang cukup lama. "Syuting 2 minggu, yang lama produksinya, 8 bulan," jelas Damien.
Lewat film ini, pria yang memiliki kemampuan dalam bidang fotografi berharap, filmnya dapat diterima oleh masyarakat luas dan dapat memetik pelajaran dari filmnya itu.
"Tidak minta untuk diberlakukan khusus, yang terpenting masyarakat mau menerima mereka," tutupnya.
(Adt/Igw)
'I'M STAR' digarap oleh sutradara muda Damien Dematra, dan dibintangi langsung oleh para personel band I'M STAR yang terdiri dari Arya, Abhy, Shinta, dan Ervitha. Selain keempat anak berbakat itu, terdapat sosok aktris kawakan Anna Tarigan dan putri dari Damien, Natasha Demtara.
Film yang rencananya akan dilempar ke pasaran pada 4 Juli mendatang ini bercerita soal kehidupan Mella (Natasha Dematra), ketua OSIS SMA yang dikenal gaul dan populer, mendadak berubah 180 derajat ketika sekolahnya kedatangan para murid dengan kebutuhan khusus, Arya, Abhy, Shinta, dan Ervitha.
Semua ini dilakukan Mella, setelah ia dihantui kenangan masa lalu tentang adik tercintanya yang diduga autis, meninggal dalam kecelakaan mobil.
Film berdurasi 1 jam lebih ini cocok disaksikan semua umur. Semoga dengan diputarnya film ini, membuat orang yang menontonnya lebih terbuka dan aware terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Meskipun dialog yang digunakan dalam I'M STAR berbahasa Inggris, tak perlu khawatir karena akan ada teks terjemahan di bawahnya.
Awal mula pembuatan film I'M STAR
Damien Dematra mengakui, film ini awalnya bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari para orangtua anak-anak dengan kebutuhan khusus itu.
"Para orangtua itu datang ke saya, minta dibuatkan film untuk sosialiasi terhadap penyandang autisme ini," terang Damien Demitra, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Rabu (3/7/2013)
Pertama kali diminta untuk membuat film I'M STAR ini, Damien tak langsung menyetujuinya. Dirinya harus jelas apa maksud dari dibuatkan film untuk anak-anak autisme itu.
"Saya tanya ke mereka, tujuannya untuk apa? Untuk menarik perhatian atau apa? Pas mereka jawab untuk awarnes terhadap anak-anak autis, saya pun menyetujuinya," jelas pria berambut gondrong ini.
Setelah mendapat pernyataan jelas dari para orangtua jika film ini dibuat untuk masyarakat lebih menerima kehadiran anak-anak itu, Damien pun langsung menggarap skripnya. "Saya membuat skrip-nya berulang kali. Pertama mau semi dokumenter, ternyata dahsyat dan sayang kalau hanya seputar itu, maka dibuatlah film atau picture story," terangnya.
Pria yang telah menghasilkan 90 novel dan buku ini mengungkapkan, ada kendala kecil ketika pertama kali menangani para punggawa I'M STAR itu berakting.
"Sama yang normal saja kalau pertama kali pasti ada kendala, apalagi sama mereka. Kru saya saja sampai bertanya-tanya, mampu apa tidak," kata Damien.
"Tapi ternyata, anak-anak itu mampu. Dan semuanya berjalan lancar," tambahnya.
Proses syuting film I'M STAR sendiri dikatakan cepat, hanya 2 minggu. Tapi, proses produksinya yang cukup lama. "Syuting 2 minggu, yang lama produksinya, 8 bulan," jelas Damien.
Lewat film ini, pria yang memiliki kemampuan dalam bidang fotografi berharap, filmnya dapat diterima oleh masyarakat luas dan dapat memetik pelajaran dari filmnya itu.
"Tidak minta untuk diberlakukan khusus, yang terpenting masyarakat mau menerima mereka," tutupnya.
(Adt/Igw)